Page 197 - Kelas_12_SMA_Sejarah_Indonesia_Semester_1_Siswa_2016
P. 197

pondasi  di   wilayah rawa-rawa. Keberhasilan
                 pembangunan     gardu   listrik  dengan  pondasi
                 cakar ayam  ini  menjadi  salah satu kunci  sukses
                 pelaksanaan Asian Games.
                     Teknologi Cakar Ayam ini kemudian digunakan
                 dalam  membangun lapangan parkir pesawat       di
                 bandara Juanda Surabaya, dan di Bandara Polonia
                 Medan. Teknologi   cakar ayam   semakin terkenal
                 ketika  pembangunan jalan tol   menuju Bandara     Sumber: saktidesain.com
                 Sukarno Hatta yang berada di atas rawa-rawa.       Gambar 5.13 Teknologi
                                                                    Cakar Ayam


                 3.  Revolusi Hijau
                     Revolusi Hijau merupakan  upaya pemerintah dalam meningkatkan hasil
                 pertanian melalui  kebijakan modernisasi  pertanian. Kebijakan ini  secara
                 nasional dan intens baru dilakukan pada masa Orde Baru. Namun kalau kita
                 lihat apa yang dilakukan oleh Orde Baru, ide modernisasi pertanian pertama
                 kali dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Indonesia pada
                 1960 dalam kegiatan Demonstrasi Masal (DEMAS). Demas merupakan suatu
                 upaya untuk memaksimalkan hasil pertanian untuk memperoleh keuntungan
                 yang tinggi   dengan menerapkan prinsip-prinsip bertani     modern pada
                 sekelompok petani tradisional.  Dalam pelaksanaan modernisasi pertanian ini,
                 program  Demas  ini  menerapkan penggunaan varietas  unggul, pupuk kimia,
                 pestisida, perbaikan tata  cara  bertanam  dan penyediaan sarana  irigasi  yang
                 baik. Aktivitas tersebut dikenal sebagai Panca Usaha Tani. Pemerintah pada
                 tahun 1964 kemudian memformulasikan program      tersebut  menjadi  program
                 pembangunan pertanian  dengan nama Bimbingan Massal (Bimas).
                     Program Bimas yang merupakan pengembangan dari Demas aktivitasnya
                 meliputi  penyuluhan pertanian dan  pemberian kredit  modal  kepada  petani.
                 Program  penyuluhan pertanian Bimas     tidak ditujukan kepada   individu-
                 individu petani, namun lebih ditujukan kepada   kelompok tani. Kelompok
                 tani  inilah yang menjadi  objek penyuluhan pertanian yang berisi  informasi
                 bagaimana cara bertani modern dan pemberian subsidi.  Program Bimas ini
                 menerapkan ekstensiikasi pertanian, yaitu usaha meningkatkan hasil pertanian
                 dengan cara memperluas lahan pertanian baru, misalnya membuka hutan dan
                 semak belukar, daerah sekitar rawa-rawa, dan daerah pertanian yang belum
                 dimanfaatka  Selai  it  ekstensiikasi  juga  dilakuka  denga  membuka
                 persawahan pasang surut.







                                                                        Sejarah Indonesia
                                                                                            189
   192   193   194   195   196   197   198   199   200   201   202