Page 231 - Kelas_12_SMA_Sejarah_Indonesia_Semester_1_Siswa_2016
P. 231

bersama; hampir 30 tahun yang lalu kita dalam pergerakan nasional melawan
                 penjajahan, kita sudah mendengungkan solidaritas Asia Afrika”, kata Presiden
                 Soekarno.
                     Pertemuan lima perdana menteri itu akhirnya berlangsung pada tanggal 28
                 April - 2 Mei 1954, Perdana Menteri Ceylon Srilangka (Sir Jhon Kotelawala),
                 Perdana  Menteri  Burma  ( U  Nu), India  (Jawaharlal  Nehru), Indonesia  (Ali
                 Sastroamidjojo), dan Pakistan (Mohamad Ali    Jinah) melakukan pertemuan
                 informal  di Kolombo. Pertemuan tersebut kemudian dinamakan Konferensi
                 Kolombo.

                     Pada  awalnya  pertemuan ini  tidak memiliki  agenda  khusus  dan hanya
                 “neighbours  groups”   yang diadakan untuk mempererat     hubungan antar
                 kepala negara. Namun pada saat pertemuan dilangsungkan, kondisi di Vietnam
                 mengalihkan hal tersebut. Lima kepala negara yang hadir lalu memfokuskan
                 perhatian pada  kasus  ini, terutama  pada  kemungkinan eskalasi  perang yang
                 terjadi.
                     Adapun topik yang kemudian didiskusikan meliputi, kondisi    Indocina,
                 bom hidrogen, kolonialisme dan nasonalisme serta komunisme internasional.
                 Gagasan Indonesia untuk mengadakan pertemuan negara-negara Asia-Afrika
                 akhirnya  baru bisa  disampaikan pada  sidangnya  yang ke-6 pada  tanggal  30
                 April sore hari. PM Ali Sastroamidjojo berkesempatan mengajukan usulnya
                 supaya diadakan “suatu Konferensi yang sama hakekatnya dengan Konferensi
                 Kolombo, tapi  lebih luas  jangkauannya  dengan tidak hanya  memasukkan
                 negara-negara Asia tetapi juga negara-negara Afrika lainnya.
                     Hal  yang menarik perhatian para     peserta  konferensi, di  antaranya
                 pernyataan yang diajukan oleh Perdana Menteri Indonesia  Ali Sastroamidjojo:




                     ”  Di  mana sekarang kita berdiri, bangsa Asia sedang berada di  tengah-
                     tengah persaingan dunia. Kita sekarang berada di  persimpangan jalan
                     sejatah umat manusia. Oleh karena itu, kita Lima Perdana Menteri negara-
                     negara Asia bertemu di   sini  untuk  membicarakan masalah-masalah
                     yang krusial  yang sedang dihadapi  oleh masyarakat  yang kita wakili.
                     Ada beberapa hal  yang mendorong Indonesia mengajukan usulan untuk
                     mengadakan pertemuan lain yang lebih luas, antara negara-negara Afrika
                     dan Asia. Saya percaya bahwa masalah-masalah itu tidak terjadi hanya di
                     negara-negara Asia yang terwakili di sini, tetapi juga sama pentingnya bagi
                     negara-negara Afrika dan Asia lainnya”. (Ali  Sastroamidjojo, Tonggak-
                     tonggak di Perjalananku, Kinta, 1974)






                                                                        Sejarah Indonesia
                                                                                            223
   226   227   228   229   230   231   232   233   234   235   236