Page 466 - taiwan
P. 466
pada saat itu mata pancing mengenai mata sebelah kanan Pak Susanto
yang mengakibatkan kebutaan permanaen. Kejadian ini, yang seharusnya
Susanto mendapat penanganan serius, tetapi hanya diberi obat antibiotik.
Pada waktu tersebut, kapal terus beroperasi. Pada hari ke tiga setelah
kejadian, Susanto meminta pulang kepada Kapten karena sudah tidak
tahan pada rasa sakit di matanya.
15. Kemudian kapal An Wen Fa melakukan perjalan pulang selama 14 hari
menuju Pelabuhan Taiwan. Pada tanggal 14 Februari 2022, kapal sudah
bersandar di Pelabuhan Taiwan.
16. Sesampainya di Pelabuhan, Susanto tidak langsung diantar ke Rumah Sakit
atau klinik oleh pihak Agency. Susanto tidur di atas kapal selama satu hari
satu malam dengan rasa sakit yang dialaminya.
17. Pada tanggal 15 Februari 2022, Susanto baru diantar ke klinik terdekat. DI
klinik tersebut, ada dokter spesialis mata. Dokter menyampaikan bahwa
kondisi Mata Susanto tidak bisa ditangani olehnya dan merekomendasikan
untuk segera mengatar Susanto ke Rumah Sakit yang besar. Namun pihah
Agency Taiwan menanggapi dengan membawa kembali pak Susanto di Mes
Pihak agency, dengan menunggu perkembangan pak Susanto. Padahal,
Susanto hanya diberikan obat-obatan sederhana dan obat tekanan
penurun mata, yang mana obat-obatan tersebut tidak berdampak untuk
penyembuhan mata Susanto. Susanto disuruh untuk menunggu
perkembangan tanpa diantar langsung ke Rumah Sakit.
18. Pada tanggal 16 Februari 2022, Susanto menyampiakan bahwa iya butuh
penanganan atas sakit dialaminya, berhubung kondisi mata Susanto tidak
kunjung membaik. Susanto akhirnya dibawa diantar ke RS terdekat. Pada
saat itu Dokter menyampaikan bahwa kondisi mata Susanto sudah parah,
lalu mencoba memberi obat-obatan yang lain, tanpa melakukan operasi. K
Dokter menyampaikan bahwa iya menunggu perkebangan kondisi mata
Pak Susanto selama dua hari. Lalu Pak Suanto diantar kembali ke mes.
19. Pada tanggal 18 Februari 2022, setelah 2 hari menunggu, pak Susanto
menyampaikan kepada Pihak Agency Taiwa bahwa dirinya membutuhkan
penanganan serius karna dua pengobatan sebelumnya tidak memberikan
hasil yang progress terkait matanya. Namun PIhak Agency Taiwan masih
bertahan untuk menunggu hasil perkebangan dari pengobatan
sebelumnya, dan menyuruh untuk menuggu selama 3 hari.
20. Pada hari yang sama, melihat respon Agency yang berbeda pandangan,
atas sakit yang dialami oleh Susanto, Susanto langsung menelepon pihak
POSPI untuk meminta pendampingan. Beberapa jam Kemudian, POSPI
menelepon Susanto dan menyampikan bahwa POSPI telah bertelponan
dengan pihak Agency, dan pihak Agency akan segera mengatar Susanto ke
Rumah Sakit Yang besar.
21. Pada hari yang sama, Susanto langsung diantar ke Rumah Sakit yang besar,
dengan menempuh sekitar 1 jam perjalanan. Sesampainya di RS yang besar
tersebut, Suanto langsung diperiksa dan ditangani, kemudian dikarantina
selama 14 hari. Kemudian, Susanto kembali diperiksa kondinya dan
kemudian menandatangai Surat persetujuan melakukan operasi. Pada saat
itu, Dokter yang menangani menyampaikan bahwa kondisi Mata pak
Susanto sudah tidak bisa berfungsi lagi, melakukan operasi hanya untuk
menghilangkan rasa sakit yang terus dialami oleh Susanto.
22. Pada tanggal 2 Maret, suanto mengikuti proses operasi.
23. Pada tanggal 3 Maret 2022, setelah menjalani proses operasi dan kontrol,
Susanto kembali ke daerah Pelabuhan. Saat itu Susanto beristrahat di
kantor Pospi atas rekomendasi dari pihak Pospi. Saat itu Susanto terus
melaukan kontrol rutin di RS selama 2 minggu.