Page 226 - EBOOK_Persiapan Generasi Muda Pertanian Pedesaan Menuju Indonesia Sebagai Lumbung Pangan Dunia
P. 226
SEMINAR NASIONAL 2017
Malang 10 April 2017
dengannya. Howeler (2001) melaporkan bahwa kondisi lingkungan saat panen dan
sebelumnya mempengaruhi kadar pati umbi. Curah hujan pada saat satu atau dua bulan
sebelum panen, maka ada korelasi negatif antara curang hujan dan kadar pati umbi, artinya
makin tinggi hujan pada saat satu atau dua bulan sebelum panen, maka kadar patinya akan
makin menurun dan sebaliknya.
Hasil Pati merupakan perkalian antara hasil umbi dan kadar pati. Parameter ini penting
dalam proses seleksi dan evaluasi dalam rangka perakitan varietas unggul baru. Umumnya
klon yang hasilnya tinggi, kadar patinya rendah dan sebaliknya. Hasil pati umur 10 bulan
klon-klon yang diuji berkisar 2,467 – 13,48 t/ha dengan rata-rata 7,224 t/ha. Hasil pati klon
CMM 03005-12 adalah yang tertinggi, dan nyata lebih tinggi dari Adira 4, UJ3, Uj5, dan
Adira 1. Hasil pati varietas Adira 4 adalah 7,485 t/ha, UJ3 7,011 t/ha, UJ5 8,673 t/ha, Adira 1
2,467 t/ha. Tanaman ubi kayu termasuk tanaman menyerbuk silang. Dengan demikian klon-
klon yang ada merupakan tanaman yang heterosigot. Oleh karena itu, peluang adanya
interaksi genotipe x lingkungan untuk beberapa karakter kuantitatif relatif besar. Peluang
adanya interaksi juga dipacu oleh beragamnya lingkungan tumbuh ubi kayu. Sholihin (2009
dan 2011a), Sundari et al. (2010), dan Sundari dan Hartojo (2003) melaporkan adanya
interaksi genotipe x lingkungan untuk hasil umbi, kadar pati dan hasil pati. Oleh karena itu,
Klon-klon yang terpilih berdasarkan hasil umbi, kadar pati, dan hasil pati perlu diuji lebih
lanjut di beberapa lokasi selama beberapa tahun sebelum dilepas sebagai varietas unggul baru.
Indek panen klon-klon yang diuji berkisar 0,41 – 0,80 dengan rata-rata 0,62. Indek
panen varietas UJ3 adalah yang tertinggi. Klon CMM 03008-8, CMM 03095-21, CMM
97006-44, monggu, CECEK IJO, dan CMM 03008-11, indek panennya setara dengan UJ3.
Indek panen merupakan parameter yang penting dalam pemilihan varietas yang akan ditanam.
Indek panen mengambarkan berapa rasio berat umbi terhadap berat total tanaman. Pengguna
mengharapkan indek panen yang relati tinggi. Klon yang mempunyai indek panen yang tinggi
berari klon tersebut efisien dalam penggunaan sumber daya lahan yang tersedia.
Tabel 1. Hasil Ubi, Kadar Pati, Hasil Pati, dan Indek Panen Klon-klon Ubi kayu,Kp Muneng,
Probolinggo, 2012/13
No. Klon/varietas Berat ubi segar Kadar pati Hasil pati (t/ha) Indek panen
(t/ha) (%)
1 CMM 03069-6 45,18 de 15,63 ab 7,038 cdefg 0,57 ef
2 CMM 03028-4 30,42 gh 15,71 ab 4,782 fghij 0,69 bcd
3 CMM 03021-6 40,56 efg 13,89 b 5,582 efghi 0,6/ def
4 CMM 03095-21 55,21 cd 15,46 ab 8,495 bcde 0,76 ab
5 CMM 03008-11 41,25 efg 16,44 ab 6,819 defghi 0,71 abc
6 CMM 03080-8 63,12 bc 15,40 ab 9,917 bc 0,70 bc
7 CMM 03005-12 84,53 a 15,68 ab 13,48 a 0,60 ef
8 CMM 03008-8 42,29 efg 15,03 ab 6,346 defghi 0,76 ab
9 CMM 03100-8 26,53 hi 15,92 ab 4,289 hij 0,41 g
10 CMM 03069-14 27,22 hi 14,92 ab 4,069 ij 0,54 f
11 ADIRA 4 43,47 def 17,08 a 7,485 cdefgh 0,64 cde
12 UJ 5 50,21 de 17,24 a 8,673 bcd 0,69 bcd
13 UJ 3 45,52 de 15,45 ab 7,011 cdefgh 0,80 a
14 MONGGU 32,97 fgh 13,82 b 4,590 ghij 0,72 abc
15 CECEK IJO 71,04 b 14,06 b 9,937 bc 0,72 abc
16 MALANG 1 65,97 bc 17,25 a 11,36 ab 0,70 bc
17 CMM 97006-44 54,79 cd 13,97 b 7,693 cdef 0,75 ab
18 ADIRA 1 18,02 i 13,80 b 2,467 j 0,42 g
Rataan 46,57 15,38 7,224 0,66
BNT 5 % 12,01 2,74 2,94 0,09
KK (%) 16 11 20 8
“Penyiapan Generasi Muda Pertanian Perdesaan Menuju Indonesia Sebagai Lumbung Pangan Dunia” 215