Page 224 - EBOOK_Persiapan Generasi Muda Pertanian Pedesaan Menuju Indonesia Sebagai Lumbung Pangan Dunia
P. 224
SEMINAR NASIONAL 2017
Malang 10 April 2017
itu, ketersediaan ubi kayu lebih merata sepanjang tahun dibanding yang ada di Jawa.
Sehingga harga ubi kayu lebih fluktuatif di Jawa dibanding di Lampung. Penanaman ubi kayu
di lahan beririgasi merupakan salah satu upaya untuk membuat ketersediaan ubi kayu relatif
merata sepanjang tahun. Irigasi bisa diperoleh dari aliran sungai maupun dari air tanah.
Evaluasi beberapa klon ubi kayu di berbagai lingkungan perlu dilakukan sebelum pelepasan
varietas unggul baru. Makalah ini melaporkan hasil evaluasi klon-klon harapan dan varietas
ubi kayu di lahan sawah.
2. Tinjauan Pustaka
Tungau merah (Tetranychus bimaculatus) merupakan hama utama pada ubi kayu.
Serangan hama ini banyak tejadi di musim kemarau. Hal ini dikarena populasi hama tungau
lebih tinggi dimusim kemarau dibanding populasi di musim hujan. Air bisa berperan untuk
menurunkan populasi hama tungau, sehingga penyemporan air pada pertanaman ubi kayu bisa
digunakan sebagai alternatif untuk mengurangi serangan hama tungau. Respon klon-klon ubi
kayu terhadap serangan tungau merah beragam. Dilaporkan bahwa Adira tergolong varietas
yang tahan tungau merah sedangkan UJ5 tegolong varietas yang agak tahan tungau merah
(Sholihin et al., 2011). Serangan tungau terhadap pertanaman ubi kayu dapat menurunkan
hasil ubi kayu. Penurunan tersebut berkisar 15 – 73 %, tergantung jenis varietas yang
ditanam. Jika varietas yang ditanam adalah varetas yang tahan, kehilngan hasilnya bisa
mencapai 73 %, sebaliknya jika varietas yang ditanam adalah varietas yang peka, maka
kehilangan hasilnya bisa encapai 15 % (Byrne et al. 1982). Indiati (1999) juga melaporkan
bahwa kehilangan hasil karena serangan hama tungau merah bisa mencapai 95 %.
Busuk umbi termasuk penyakit pada pertanaman ubi kayu. Gejala busuk umbi bisa
dibedakan atas busuk basah dan busuk kering. Banyak pathogen yang mnyebabkan busuk
umbi. Makambi (1994) melaporkan bahwa Jamur-jamur tanah seperti Phytopthora drechsleri,
Pythium sp. Fusarium sp. dan Sphaerostilbe repens menyebabkan busuk basah, sedangkan
Rigidoporus lignosus, Botriodiplodia theobromae, dan Armillaria mellea menyebabkan busuk
kering. Respon klon-klon ubikayu terhadap serangan busuk umbi beragam. Sholihin et al.
(2015) melaporkan bahwa varietas UJ3 dan Adira 1 tergolong varietas yang peka terhadap
busuk umbi yang disebabkan oleh Fusarium sp., sedangkan UK1 Agritan termasuk varietas
yang agak tahan terhadap busuk umbi yang disebabkan oleh fusarium sp. Sholihin et al.
(2011) juga melaporkan bahwa Varietas Adira 4 tergolong varietas yang tahan terhadap
busuk umbi yang disebabkan oleh Fusarium sp, sedangkan Malang 1, Litbang UK2 dan UJ5
tergolong varietas yang agak tahan, UJ3 dan Darul Hidayah tergolong peka.
Kepinding tepung (mealybug), Phenacoccus sp. merupakan hama yang ditemukan
pada tanaman ubikayu terutama pada musim kemarau di daerah sentra ubikayu seperti di
Lampung. Serangan hama ini lebih banyak ditemukan di musim kemarau dibanding musim
hujan karena populasi hama ini lebih tinggi ketika musim kemarau dibanding populasi pada
musim hujan. Hal ini dikarenakan siklus hama ini lebih lebih pendek pada suhu udara yang
lebih tinggi dibanding siklus hama pada suhu yang lebih rendah. Hama ini menghisap cairan
pada daun dan batang dan juga mengeluarkan racun sehingga daun pucuk mengecil dan
mengerut, dan batang menjadi pendek. Serangan hama kepinding tepung menyebabkan
kehilangan hasil 60-80 %, tergantung varietas yang digunakan (Bellotti, 1987). Evaluasi klon-
klon ubi kayu (varietas unggul, klon-klon harapan dan varietas lokal) terhadap serangan hama
kepinding menunjukkan adanya keragaman (Indiati et al., 2016).
Tanaman ubi kayu termasuk tanaman menyerbuk silang. Dengan demikian klon-klon
yang ada merupakan tanaman yang heterosigot. Oleh karena itu, peluang adanya interaksi
genotipe x lingkungan untuk beberapa karakter kuantitatif relatif besar. Peluang adanya
interaksi juga dipacu oleh beragamnya lingkungan tumbuh ubi kayu. Adanya interaksi
“Penyiapan Generasi Muda Pertanian Perdesaan Menuju Indonesia Sebagai Lumbung Pangan Dunia” 213