Page 219 - EBOOK_Persiapan Generasi Muda Pertanian Pedesaan Menuju Indonesia Sebagai Lumbung Pangan Dunia
P. 219
SEMINAR NASIONAL 2017
Malang 10 April 2017
Rancangan penelitian
Penelitian dilakukan secara eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak
Lengkap (RAL) 4 perlakuan dan 5 ulangan (masing-masing ulangan terdiri atas 5 ekor ayam).
Perlakuan yang diterapkan adalah pemberian pakan yang berbeda, yaitu :
T0 = Pakan basal tanpa penambahan tepung Jahe
T1 = Pakan basal + 0,5% tepung Jahe
T2 = Pakan basal + 1% tepung Jahe
T3 = Pakan basal +1,5% tepung Jahe
Analisis Data
Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan sidik ragam sesuai Rancangan Acak
Lengkap (RAL) dengan model matematika sebagai berikut (Sastrosupadi, 2007) :
Yij = μ + τi + ɛj i = 1, 2, 3, 4; j = 1, 2, 3, 4, 5
Keterangan:
Yij = Hasil pengamatan dari peubah pada penggunaan tepung jahe ke-i dengan ulangan ke-j
μ = Rata-rata pengamatan
τi = Pengaruh perlakuan tepung jahe ke-i
ɛ = Pengaruh galat percobaan dari perlakuan ke-i dan ulangan ke-j
Apabila perlakuan nyata terhadap perubah yang diukur maka dilanjutkan dengan Uji Jarak
Berganda Duncan.
4. Hasil dan Pembahasan
Rata-rata jumlah eritrosit, kadar hemoglobin dan nilai hematokrit darah ayam broiler
yang mendapat perlakuan berbeda disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Rataan total jumlah eritrosit, kadar hemoglobin dan nilai hematokrit ayam broiler
yang mendapatkan perlakuan berbeda
Perlakuan
Variabel
T0 T1 T2 T3
6
Eritrosit ( ×10 /mm ) 2,47 ± 0,48 2,65 ± 0,32 2,81 ± 0,51 2,96 ± 0,38
3
Hemoglobin (gr/dL) 7,98 ± 0,72 7,36 ± 1,18 7,72 ± 1,48 7,56 ± 0,83
Hematokrit (%) 23,40 ± 2,07 22,80 ± 1,92 22,60 ± 4,16 22,40 ± 2,51
Eritrosit
Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan pemberian tepung Jahe tidak
berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap jumlah eritrosit pada ayam broiler. Hasil ini sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh Zomrawi dkk. (2012) yang menyatakan bahwa
suplementasi tepung Jahe dalam pakan ayam broiler tidak memberikan pengaruh yang
signifikan (P>0,05) terhadap kadar hemoglobin, persentase hematokrit dan jumlah sel darah
merah. Hal ini diduga terjadi karena rata-rata konsumsi pakan pada masing-masing perlakuan
relatif sama, sehingga asupan nutrisi yang diterima oleh ayam broiler juga relatif sama. Hal
ini sesuai dengan penelitian Fahrurozi dkk. (2014) yang menyatakan bahwa pengaruh
perlakuan yang tidak signifikan dapat dipengaruhi oleh konsumsi pada masing-masing
perlakuan yang relatif sama sehingga asupan nutrisi yang diterima oleh masing-masing
perlakuan juga relatif sama.
“Penyiapan Generasi Muda Pertanian Perdesaan Menuju Indonesia Sebagai Lumbung Pangan Dunia” 208