Page 216 - EBOOK_Persiapan Generasi Muda Pertanian Pedesaan Menuju Indonesia Sebagai Lumbung Pangan Dunia
P. 216
SEMINAR NASIONAL 2017
Malang 10 April 2017
PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG JAHE (Zingiber officinale Rosc.) DALAM
RANSUM AYAM BROILER TERHADAP JUMLAH ERITROSIT, KADAR
HEMOGLOBIN DAN NILAI HEMATOKRIT
Nurul Amelia Kinanti, Endang Widiastuti dan Edjeng Suprijatna
Progran Studi S1 Peternakan Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro
Kompleks Drh. R. Soejono Koesoemowardojo, Tembalang, Semarang
Korespondensi Penulis: Nurul Amelia Kinanti, ameliakinanti95@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung Jahe dalam ransum ayam
broiler terhadap jumlah eritrosit, kadar hemoglobin dan nilai hematokrit. Materi yang digunakan
adalah ayam broiler strain CP-707 unsex sebanyak 100 ekor dengan rata-rata bobot badan 36,17±0,89
gram/ekor. Pakan yang digunakan berupa pakan komplit komersial dengan kode B-11SB dan tepung
Jahe (Zingiber officinale Rosc.). Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak
Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 5 ulangan. Setiap unit percobaan terdiri dari 5 ekor
ayam broiler. Perlakuan meliputi : T0 = ransum tanpa tepung Jahe, T1 = penggunaan tepung Jahe 0,5;
T2 = penggunaan tepung Jahe 1% dan T3 = penggunaan tepung Jahe 1,5%. Parameter yang diamati
yaitu jumlah eritrosit, kadar hemoglobin dan nilai hematokrit. Data yang diperoleh dianalisis
menggunakan analisis ragam dengan uji F pada taraf 5% dan dilanjutkan dengan uji jarak berganda
Duncan (P>0,05) untuk mengetahui perbedaan pengaruh antar perlakuan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penambahan tepung Jahe dalam ransum ayam broiler tidak memberikan
pengaruh nyata (P>0,05) terhadap jumlah eritrosit, kadar hemoglobin dan nilai hematokrit. Jumlah
6
6
eritrosit pada perlakuan T0, T1, T2 dan T3 adalah 2,47×10 ; 2,65×10 ; 2,81×10 dan 2,96×10 /mm ,
3
6
6
kadar hemoglobin pada T1=7,98; T1=7,36; T2=7,72; T3=7,56 gr/dL serta nilai hematokrit pada T0,
T1, T2 dan T3 adalah 23,40%; 22,80%; 22,60% dan 22,40%. Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan dapat disimpulkan bahwa penambahan tepung Jahe dalam ransum ayam broiler tidak
berpengaruh terhadap jumlah eritrosit, kadar hemoglobin dan nilai hematokrit.
Kata Kunci : Tepung Jahe, eritrosit, hemoglobin, hematokrit
1. Pendahuluan
Ayam broiler merupakan ayam hasil perkawinan silang, rekayasa maupun seleksi
yang dipelihara untuk dimanfaatkan dagingnya (Santosa dan Sudaryani, 2015). Ayam broiler
memiliki banyak kelebihan yaitu pertumbuhanya cepat dan efisien dalam mengubah makanan
menjadi daging. Namun, ayam broiler juga memiliki kelemahan yaitu mudah mengalami stres
dan mudah terserang penyakit akibat virus, bakteri dan kapang yang dapat menurunkan
produktivitas ayam broiler. Kondisi stres pada ayam dapat dikurangi dengan pemberian bahan
aditif yang banyak mengandung antioksidan. Contoh bahan aditif yang mengandung
antioksidan adalah bahan herbal yang banyak ditemui di Indonesia seperti Jahe.
Jahe mengandung komponen bioaktif seperti gingerol, shogaol dan zingerone yang
memberikan efek farmakologi dan fisiologi seperti antioksidan, antikarsinogenik,
antiinflamasi, analgesik, non-toksik dan non-mutagenik meskipun pada konsentrasi tinggi
(Stoilova dkk., 2007). Selain itu, tepung Jahe juga mengandung vitamin A, B, C, lemak, asam
organik dan asam lemak mudah terbang berupa zingeron, zingerol, zingeberol, zingiberin,
borneol, sineol dan feladren (Setyaningrum dan Saparinto, 2013). Kandungan minyak atsiri
“Penyiapan Generasi Muda Pertanian Perdesaan Menuju Indonesia Sebagai Lumbung Pangan Dunia” 205