Page 225 - EBOOK_Persiapan Generasi Muda Pertanian Pedesaan Menuju Indonesia Sebagai Lumbung Pangan Dunia
P. 225

SEMINAR NASIONAL 2017
               Malang 10 April 2017

               genotype x lingkungan untuk hasil umbi, kadar pati dan hasil pati telah dilaporkan  beberapa
               peneliti (Sholihin, 2009, 2011a, 2011b;  Sundari et al., 2010)


               3.  Metodologi
                      Percobaan di lakukan di Kp.Muneng, Probolinggo, Jawa Timur pada tahun 2012/2013.
               Sebanyak 18  klon/varietas ditanam dengan jarak tanam 100 cm x 80 cm dengan ukuran plot 4
               m  x  4,8  m.  Percobaan  dikerjakan  dengan  rancangan  acak  kelompok,  3  ulangan.  Tanaman
               dipupuk dengan 300 kg Urea + 150 kg KCl + 150 kg SP-36/ha. Pengamatan meliputi hasil
               umbi, hasil pati, kadar pati dan indek panen umur 10 bulan. Kadar pati diukur berdasarkan
               system  gravitasi  dengan  menimbang  berat  umbi  di  udara  (BU)  sebesar  5  Kg,  lalu
               menimbannya  di  air  (BA),  lalu  dihitung  nilai  spesif  gravity  (SG)  dengan  rumus:  SG  =
               BU/(BU-BA), lalu dihitung nilai kadar pati dengan rumus: kadar pati = SG x 112,1-106,4.
               Hasil pati merupakan perkalian hasil umbi segar dengan kadar pati.


               4.  Hasil dan Pembahasan

                      Hasil  umbi  merupakan  parameter  yang  peting  yang  dipertimbangkan  petani  dalam
               memilih varietas yang akan ditanam. Hasil umbi segar umur  10 bulan klon-klon yang diuji
               berkisar antara 18,02- 84,53 t/ha. dengan rata-rata 46,57 t/ha. Hasil umbi segar klon CMM
               03005-12 adalah yang tertinggi, dan nyata lebih tinggi dari Adira 4, UJ3, Uj5, Malang 1 dan
               Adira  1.  Hasil  umbi  varietas  Adira  4  adalah  43,47  t/ha,  UJ3    45,52  t/ha,  UJ5  50,21  t/ha,
               Malang  1  65,97  t/ha,  Adira  1  18,02  t/ha.  Varietas  UJ3  dan  UJ5  banyak  berkembang  di
               Lampung  hingga  saat  ini.  Berkembangnya  varietas  UJ3  karena  kegenjahannya  dan
               berkembangnya  varietas  UJ5  karena  kadar  patinya  yang  relatif  tinggi  sehingga  potongan
               timbangannya tidak tinggi. Rata-rata hasil umbi klon-klon yang diuji adalah 46,57 t/ha. Rata-
               rata ini bisa lebih tinggi dari yang telah dicapai sekarang bila lingkungannya lebih baik dari
               yang ada sekarang dan bila diberi input tinggi.  Dilaporkan bahwa Malang 6 bisa mencapai
               lebih dari 100 t/ha bila ditanam dengan jarak 1,25 x 1,25 m,  dibumbun dan dipupuk sebanyak
               500 kg Ponska ditambah 300 kg Urea, ditambah lagi dengan pupuk kandang sebanyak 5 – 10
               t/ha (Sholihin et al., 2010). Dosis pupuk yang digunakan saat uji adaptasi adalah 300 kg urea+
               150 kg SP36 + 150 kg KCl/ha, tanpa pupuk kandang. Hasil analisis statistik terlihat bahwa
               adanya  pengaruh  interaksi  yang  nyata  antara  klon  dengan  lingkungan  untuk  hasil  umbi.
               Adanya interaksi ini juga telah dilaporkan sebelumnya (Sholihin, 2011b, 2012). Karakter hasil
               umbi merupakan karakter yang penting yang dipertimbangkan petani ketika akan menentukan
               jenis variatas yang akan ditanam.  Hasil yang tinggi yang diharapkan petani.
                      Kadar  pati  merupakan  parameter  yang  penting.  Parameter  ini  berperan  dalam
               menentukan hasil pati. Hasil pati merupakan parameter penting yang dipertimbangkan oleh
               produsen pati ubi kayu. Beberapa industri pati ubi kayu mengukur kadar pati umbi sebelum
               dilakukan penimbangan dengan sistem gravitasi. Umbi yang berkadar pati tinggi, potongan
               berat  total  umbi  akan  lebih  rendah  dibanding  potongan  berat  total  umbi  untuk  umbi  yang
               berkadar pati rendah. Kadar pati umbi suatu varietas juga mempengaruhi tingkat adopsi petani
               terhadap suatu varietas. Sebagai contoh di Lampung, sebelum varietas UJ5 dilepas, varietas
               Adira  4  banyak  ditanam  petani,  namun  setelah  UJ5  dilepas  tahun  2000,  varietas  UJ5
               menggeser varietas Adira4, Hal ini dikarenakan Kadar pati UJ5 lebih tinggi daripada varietas
               Adira 4. Kadar pati umur  10 bulan klon-klon yang diuji     berkisar antara 13,8 - 17,25 %,
               dengan rata-rata 15,38%. Kadar pati Malang 1 adalah  yang tertinggi. Kadar pati klon Uj5,
               Adira 4, CMM 03008-11, CMM 03100-8, CMM 03028-4, CMM 03005-12, CMM 03069-6,
               CMM  03095-21,  uj3,  CMM  03080-8,  CMM  03008-8,  dan  CMM  03069-14  adalah  setara



                              “Penyiapan Generasi Muda Pertanian Perdesaan Menuju Indonesia Sebagai Lumbung Pangan Dunia”     214
   220   221   222   223   224   225   226   227   228   229   230