Page 90 - EBOOK_Teknik Budidaya Tanaman dan Produksi Ternak
P. 90

Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika melakukan post-mortem, adalah sebagai berikut:
                  Kenakan sepasang sarung tangan karet yang tipis, elastis dan kuat.
                  Jangan makan atau merokok ketika sedang bekerja.
                  Sediakan larutan detergen di dalam ember.
                  Lakukan  segera  pengamatan  pada  setiap  sayatan  baru  –  JANGAN  menunda  pengamatan  sampai  semua
                   pekerjaan selesai.
                  Bekerja  dengan  tenang  dan hati-hati,  serta  selalu  menjaga  agar  tidak  ada  cairan  berceceran  di  sekitar
                   tempat kerja.

               Informasi yang perlu dicatat ketika melakukan post-mortem, adalah sebagai berikut:
                  Tempat babi mati, misalnya di dalam kandang pada malam hari, di luar kandang, di kolam, atau tempat basah
                   lainnya.
                  Umur babi, misalnya anak babi, babi sedang tumbuh, babi induk, babi jantan, atau babi jantan telah dikebiri.
                  Kondisi tubuh, misalnya gemuk, kurus, menggelembung, atau normal.
                  Siklus babi induk, misalnya baru lepas menyusui, sedang menyusui, baru kawin, atau sedang bunting.

               1.8.2.   Bagaimana melakukan post-mortem

               Peralatan

               Peralatan yang perlu dipersiapkan ketika melakukan post-mortem, adalah sebagai berikut:
                  Ember plastik, air, dan deterjen.
                  Pisau baja yang tajam.
                  Sarung tangan plastik atau karet yang tipis, elastis dan kuat.

               Cara melakukan post-mortem

               Tahapan-tahapan melakukan post-mortem, adalah sebagai berikut:
                  Baringkan babi pada punggungnya:
                   o  Catat kondisi tubuh babi (gemuk, kurus, menggelembung, atau normal).
                  Perhatikan bagian-bagian tubuh:
                   o  Perhatikan kotoran pada mulut dan hidung.  Kotoran tersebut mungkin berbusa, berair, tebal, seperti
                       gumpalan darah, berwarna kuning atau bening.
                   o  Perhatikan bagian anus dan cari tanda-tanda gesekan atau bekas pendarahan pada bagian anus tersebut.
                   o  Perhatikan kotoran pada bagian kelamin, bekas luka dan pembengkakan.
                   o  Perhatikan parutan, memar, perubahan warna dan gumpalan pada kulit.
                   o  Perhatikan bercak kemerahan dan adanya bisul, terutama sepanjang lipatan kulit.  Jika kulit berwarna
                       hijau di sekitar perut, hentikan pengamatan.  Yang terbaik adalah segera membakar atau mengubur babi
                       ini.
                   o  Perhatikan luka-luka dan bengkak pada kaki, retakan atau kerusakan pada kuku.
                   o  Periksa bekas gigitan dan luka-luka pada ekor.
                  Membelah babi:
                   o  Belah babi dengan cara yang sama ketika membukanya untuk memilah bagian dalam tubuh untuk tujuan
                       konsumsi.
                   o  Sebelum menyentuh apapun, periksalah rongga perut dan bagian dalam dada.
                   o  Perhatikan warna dan ukuran dari masing-masing organ.
                   o  Periksa cairan di dalam rongga perut dan rongga dada.  Apa warna dari cairan tersebut.  Apakah merah,
                       kuning biru, atau tidak berwarna?  Apakah seperti jeli (menggumpal) atau seperti air?

               Pemeriksaan bagian tubuh dalam secara terperinci

               Bagian tubuh dalam yang diperiksa meliputi rongga dada dan perut, yang dijelaskan di bawah ini.

               Rongga dada

               Bagian rongga dada yang diperiksa meliputi jantung dan paru-paru, yaitu sebagai berikut:


                                                                                                       84
   85   86   87   88   89   90   91   92   93   94   95