Page 89 - EBOOK_Teknik Budidaya Tanaman dan Produksi Ternak
P. 89

Gambar 1.18.  Siklus hidup parasit luar kutu tungau pada kulit babi.

               1.8. Pemeriksaan babi mati (post-mortem)

               1.8.1.   Pentingnya post-mortem

               Post-mortem (Lihat Gambar 1.19) bertujuan sebagai berikut:
                  Mengetahui penyebab kematian babi, agar dapat mencegah kematian pada babi-babi lainnya.
                  Mencari parasit dalam di dalam perut, usus, paru-paru, dan ginjal babi.
                  Menemukan radang atau bercak luka pada paru-paru babi.
















               Gambar 1.19.  Post-mortem: Menguji isi perut babi dengan membaringkan pada punggung dan membelah perut.

               Peternak mampu melakukan post-mortem, karena:
                  Peternak perlu belajar apa yang normal dan apa yang tidak normal pada babi.
                  Peternak perlu belajar untuk menjelaskan hal-hal yang dilihat pada babi tersebut.
                  Peternak dapat menjelaskan perubahan-perubahan yang terjadi kepada dokter hewan dan membantunya
                   untuk melakukan diagnosa.
                  Melalui kegiatan ini, peternak dapat mengetahui apakah babi tersebut aman untuk dimakan.

               Peternak perlu melakukan post-mortem, karena:
                  Semakin sering melakukan post-mortem, semakin terlatih melakukannya dan semakin banyak yang dapat
                   dipelajari.
                  Jika telah berpengalaman, post-mortem hanya memerlukan waktu sekitar 20 – 30 menit saja.

                                                                                                       83
   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93   94