Page 60 - EBOOK_Pengembangan Kreatifitas Anak
P. 60
f.
c.
e.
c.
a.
b.
a.
b.
d.
d.
antara lain:
kooperatif yaitu:
atau bergosip
di masyarakat.
dengan teman-teman.
bermakna bagi dirinya.
42
Waktu habis untuk debat hal-hal yang sepele
PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI
Lebih dapat melatih siswa untuk bekerjasama
mengajar yang bersifat terbuka dan demokratis.
Lebih dapat mengembangkan aktualisasi diri siswa.
Bisa terjadi kesalahan pendapat secara berkelompok.
kelompok (Cruickshank, Jenkins, dan Metcalf, 2006: 239)
Lebih dapat menumbuhkan sikap berbagi ilmu di antara siswa
Model pembelajaran kooperatif memiliki kelebihan antara lain:
Lebih dapat mengembangkan dan melatih berbagai sikap, nilai, dan
Lebih memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar memperoleh
Nilai kerja kelompok dibagi secara merata untuk semua anggota
dan memahami pengetahuan yang dibutuhkan secara langsung yang
dan Metcalf (2006: 244) menyatakan model pembelajaran kooperatif
Slavin (2005) menyatakan ada 6 (enam) langkah pembelajaran
menjadi pemimpin pada anak. Slavin (2005) menyatakan bahwa pendekatan
keterampilan-keterampilan sosial yang akan berguna dalam kehidupan
pengetahuan, sikap, dan keterampilannya dalam suasana belajar
cocok untuk mengembangkan keterampilan sosial dan keterampilan
konstruktivis dalam pengajaran secara khusus membuat belajar kooperatif
Meskipun terdapat kelemahan tetapi pembelajaran kooperatif dapat
Lebih dapat melibatkan siswa secara aktif dalam mengembangkan
konsep-konsep yang sulit apabila mereka dapat saling mendiskusikannya
Model pembelajaran kooperatif juga memiliki beberapa kelemahan
Sebagian siswa tidak terlibat dalam diskusi tetapi sibuk mengobral
ekstensif, secara teori siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami
menyumbangkan sisi positif dalam pembelajaran. Cruickshank, Jenkins,
kelompok (kelas kontrol).
43
Tabel 3.1
Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif
dikembangkan dan diteliti Rutgers University, yang bernama Sciences
Teams, menerapkan pembelajaran kooperatif untuk mempelajari sains
PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI
penelitian menunjukkan bahwa siswa-siswa yang belajar sains secara
pada tiga puluh sekolah dasar di New Jersey selama dua tahun. Hasil
dibandingkan dengan siswa-siswa yang tidak menggunakan pembelajaran
strategi pembelajaran sains dalam model pembelajaran kooperatif yang
Selanjutnya Sherman (1999: 334) menyatakan bahwa salah satu
berkelompok lebih menyukai sains dan kreatif dalam pembelajaran
siswa untuk menemukan petualangan sains. Sebuah program yang
baik digunakan dalam pembelajan sains. Bekerja dalam kelompok mendorong
Menurut Sherman (1999: 319-320) pembelajaran kooperatif sangat