Page 63 - EBOOK_Pengembangan Kreatifitas Anak
P. 63
4.
5.
3.
1.
2.
2.
tengah kertas.
empat orang anak.
(Suparno, 2001: 38,42).
pembelajar, dan 6) refleksi.
44
cukup sediakan kertas kosong dan lem.
atau memajangnya di papan pajangan.
Model Pembelajaran Konstruktivisme
PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI
Mintalah anak mengisi jejaring secara berkelompok.
Strategi pembelajaran ini dapat dilakukan sebagai berikut:
yang akan disusun pada tiap jejaring. Jika anak sudah dapat menulis
dengan cara yang lebih dipahami anak dan berguna baginya. Ada 6 (enam)
Mintalah anak menyajikan hasil karya dalam bentuk menceritakan
konstruktivisme adalah memungkinkan anak memperoleh pengetahuan
Cruickshank, Jenkins, dan Metcalf (2006: 257) menyatakan model
cocok digunakan untuk anak usia dini antara lain jejaring kata kelompok.
aktif, 2) pembelajaran autentik dan sesuai situasi, 3) berhubungan dengan
Buatlah cabang-cabang jejaring berisi kategori-kategori terkait dan
Letakkan sebuah gagasan utama yang terkait dengan sains di tengah-
kehidupan nyata, 4) mendirikan tonggak pengetahuan, 5) masyarakat
detil spesifik, dan jika anak belum dapat menulis sediakan kartu kata
Bentuklah anak dalam satu kelompok yang terdiri dari dua sampai
pembelajaran konstruktivisme sangat baik digunakan jika tujuan pembelajaran
karakteristik model pembelajaran konstruktivisme, yaitu: 1) pembelajaran
tahun, Piaget menyimpulkan bahwa anak membangun pengetahuannya
bagaimana anak-anak memperoleh pengetahuan. Dari hasil observasi bertahun-
Piaget telah melakukan observasi selama bertahun untuk mengetahui
Pembelajaran konstruktivisme didasari bahwa pembelajaran bukanlah
anak. pendapat Piaget ini merupakan awal muncul istilah konstruktivisme
sendiri secara konstruktif (bentukan dari berbagai kegiatan yang dialami
proses transfer pengetahuan kepada siswa seperti mengisi sebuah tong
agar siswa merekonstruksi/membangun pengetahuan sendiri. Cruickshank,
Jenkins, dan Metcalf (2006: 256) menyatakan bahwa tujuan model pembelajaran
kosong dengan air . Pembelajaran hendaklah lebih bermakna dan menekankan
berikut:
kreatif dalam berpikir bagi anak.
45
Tabel 3.2
prinsip yang rasional, maupun persepsi, dan intuisi.
Tahapan Model Pembelajaran Konstruktivisme
adalah untuk menemukan sebuah pendapat baru yang dikonstruksi
PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI
menjadi temuan baru bagi anak dan jalan terbaik membangun sikap
dari pengalaman masa lalu anak. Konstruksi pengalaman masa lalu
Hubungan model pembelajaran konstruktivisme dengan pengembangan
adalah suatu keterampilan seseorang dalam menggunakan proses berpikirnya
anak. Woolfolk (2004) juga menyatakan keterampilan berpikir kreatif
untuk menghasilkan suatu ide baru berdasarkan konsep-konsep, prinsip-
di lembaga pendidikan anak usia dini dapat dibagi menjadi empat tahap
Pelaksanaan pembelajaran konstruktivisme dalam pembelajaran
maka muncul gagasan baru yang merupakan hasil kreativitas pikiran
dalam model pembelajaran tersebut. Suryabrata (2002: 54-55) menyatakan
kreativitas dapat dilihat dari pengembangan kemampuan berpikir anak
kreativitas dapat terbina melalui proses berpikir. Di dalam kegiatan berpikir
pembentukan pendapat, dan penarikan kesimpulan. Melalui proses berpikir
terjadi proses dinamis mencakup tiga langkah, yakni pembentukan pengertian,