Page 73 - EBOOK_Pengembangan Kreatifitas Anak
P. 73
3.
api (kebakaran).
(9) evaluasi dan penilaian.
Development. (Vygotsky, 2004: 130)
54
PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI
Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
aspek bertanya dan menemukan (belajar penemuan).
(2013) mengungkapkan bahwa pembelajaran dengan metode discovery
rasa, memadamkan kebakaran (api) sederhana menggunakan karung
verification (pembuktian/percobaan) yaitu ketika anak melakukan percobaan/
eksperimen seperti memasak air hingga mendidih, membuat susu aneka
percobaan meniup kemudian melepaskan balon, mengunjungi obyek
tertentu seperti kolam renang, bandara, dinas pemadam kebakaran.
goni, melakukan percobaan benda tenggelam dan terapung, melakukan
Hal tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Istikomah,
(pernyataan/identifikasi masalah), data collection (pengumpulan data),
verification (pembuktian, percobaan/eksperimen), generalization (generalisasi/
Discovery learning pada pembelajaran sains terlihat mulai tahap/
langkah stimulation (stimulasi/ pemberian rangsangan), problem statement
menarik kesimpulan). Tema air, udara, api, ketiganya saling berkaitan
percobaan/eksperimen); (8) generalization (generalisasi/ menarik kesimpulan);
Discovery learning sangat terlihat jelas pada tahap ketujuh yaitu
terlihat pada percobaan membuat susu aneka rasa dan memadamkan
masalah); (6) data collection (pengumpulan data); (7) verification (pembuktian,
Bruner dan Vygotsky tentang scaffolding. Bruner mendefinisikan scaffolding
Vygotsky menyatakan bahwa scaffolding adalah bantuan yang diberikan
sebagai sebuah proses dari pelajar yang dibantu untuk mengatasi masalah
anak untuk memaksimalkan kemampuannya di dalam Zone of Proximal
orang dewasa atau teman sebaya yang lebih mampu yang dapat mengantarkan
guru atau orang yang lebih mampu. (Arend, 2004: 388) Sedangkan
learning dapat meningkatkan pemahaman sains pada anak TK. Penelitian
tertentu yang berada di luar kapasitas perkembangan dengan bantuan
Pembelajaran berbasis masalah menyandarkan diri pada pendapat
(2009) mengungkapkan bahwa dasar pembelajaran sains membutuhkan
lain yang mendukung yaitu penelitian yang dilakukan oleh Balim
c.
b.
a.
d.
Pengajuan masalah,
Investigasi autentik, dan
4 (empat) karakteristik yaitu:
Kerja kolaboratif. (2004: 400),
Keterkaitan antar disiplin ilmu,
55
Tabel 3.4
Sintaks Pembelajaran Berbasis Masalah
t
k t
Masalah dapat dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
lib
t d
l
-alat yang diperlukan,
mengorganisasikan tugas-tugas belajar
yang maksimal karena dapat berinteraksi dengan guru secara maksimal.
pengembang Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL) menyatakan ada
Pembelajaran berbasis masalah menurut Arends (2004: 392) para
PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI
Menurut Arend (2004: 405) pelaksanaan Pembelajaran Berbasis
antara lain, siswa lebih memahami konsep yang diajarkan, memiliki
Pembelajaran berbasis masalah tipe problem solving memiliki kelebihan
ketrampilan berpikir tinggi untuk memecahkan masalah, pembelajaran
sosial yang positif, memudahkan anak mencapai ketuntasan belajar
lebih bermakna, menjadikan anak lebih mandiri dan menanamkan sikap