Page 74 - EBOOK_Pengembangan Kreatifitas Anak
P. 74

56
                             proses eksprimen dan hasil karyanya.
                                                                                                           Tabel 3.5




                                                                                                                                PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI




                                                                                                        Sintaks PBL dalam kegiatan: “Mencampur Warna”
                                                         lah
                                                                                             a-alat yang diperlukan,
                                                                                                                 baru, maka guru dapat melakukan tahapannya sebagai berikut:
                                                                                                                       guru dapat melakukannya dengan contoh berikut. Guru ingin mengajarkan
                                warna dan kreativitas bahasa anak muncul ketika anak menceritakan
                                                                                                                    kepada anak mencampur warna sehingga menghasilkan warna yang
                                      Kegiatan di atas telah dapat mengembangkan kreativitas seni dan
                                   bahasa anak. Kreativitas seni anak ditampilkan dalam bentuk hasil karya
                      dalam mengelompokkan benda-benda di Taman Kanak-kanak Belia
                   Kreatif Surabaya telah terbukti bahwa penerapan PBL dapat meningkatkan
                kreativitas anak dalam bidang kognitif. Anak lebih mampu mengelompokkan
                         Penelitian Ardiana (2014) tentang peningkatan kreativitas anak
                                                                                                                          Jika tahapan tersebut digunakan guru pada anak usia dini, maka






                                                                                                               4.





                                      lebih matang.







                                                                                                                       bentuk yang indah dan unik.
                 lebih dari satu peran sekaligus.

          57
                                                                       emosional, fisik, kognitif, dan bahasa.




                                                                                                alat permainan maupun tanpa alat permainan.
                                                                                                               Strategi Pembelajaran Bermain Peran









                                                                                         gagasan yang dimilikinya sekaligus mengembangkannya dalam berbagai
                                                                                            Kegiatan bermain peran sangat membantu anak menuangkan gagasan-
                                                                                                   seorang diri atau bersama dengan teman-temannya, dengan menggunakan
                                                                                                                                PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI
                                                                                                                          benda menurut fungsi dan hasil pengelompokkannya disusun dalam
                                                                                                            Bermain peran dikenal sebagai bermain pura-pura, dramatik, simbolik
                                                                                                      dilakukan oleh anak usia 4-6 tahun. Kegiatan bermain peran dapat dilakukan
                                                                                                         atau fantasi. Kegiatan bermain ini merupakan jenis bermain yang lazim
                                                                                      bentuk kegiatan kreatif. Melalui kegiatan bermain peran anak akan
                                         perannya dan mengelaborasi keterampilan yang dimilikinya menjadi
                                  Secara teoritik kegiatan bermain peran dibedakan menjadi dua, yaitu:
                                            berlatih bertanggung jawab melakukan kegiatan yang mencerminkan
                                                  mengekspresikan imajinasi mereka sebagai guru, dokter, ayah, ibu, raja,
                                               pedagang, dan peran lainnya. Dengan pilihan peran tersebut, anak akan
                       alat-alat permainan berukuran kecil dalam bermain, seperti: bermain
                    orang-orangan kertas. Di dalam bermain peran mikro, anak dapat memerankan
                          mikro, yaitu: anak menjadi dalang atau sutradara dan menggunakan
                               (1) Bermain peran makro, yaitu: anak memerankan secara langsung
                             tokoh yang dipilihnya, missal: petani, polisi, dokter, dan (2) Bermain peran
                                                                          semua aspek perkembangan anak, yaitu aspek agama dan moral, sosial-
                                                                    Oleh sebab itu di T aman Kanak-kanak (TK) dianjurkan untuk menyediakan
                                                                             di kemudian hari. Pengalaman selama bermain peran akan mendukung
                                                                                   mendapatkan pengalaman penting yang mengantarkan anak memperoleh
                                                                                pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan bagi kehidupannya
                                                        ini, anak dapat bereksplorasi mengenai kejadian-kejadian dan peran-
                                                     peran yang mereka temui sehari-hari. Anak-anak dapat secara bebas
                                                           antara rumah, sekolah dan lingkungan sekitar mereka. Dalam sentra
                                                                 tempat khusus untuk bermain peran, seperti sentra bermain peran. Sentra
                                                              ini akan menstimulasi anak terbantu menemukan jalinan hubungan
   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79