Page 156 - EBOOK_Modal Sosial Petani Dalam Pertanian Berkelanjutan Dalam Mendukung Ketahanan Pangan Daerah
P. 156

136 | Modal Sosial Petani dalam Peratanian


             meminta  pengharapan  dan  perlindungan  agar  tanaman  yang  akan
             ditanam selanjutnya dapat berhasil dan tidak mendapat gangguan.
                  Kendala  yang  dihadapi  dalam  pembangunan  pertanian  yang
             berkelanjutan,  penulis  bagi  menjadi  2  bagian,  yaitu  kendala
             internal,  yang  terbagi  atas  mentalitas  petani,  sumber  daya  petani,
             lokasi  lahan  pertanian,  dan  peningkatan  gulma.  Mentalitas  petani
             menunjukkan pola pikir dari realitas petani yang diistilahkan dengan
             konsep  “dahulukan  selamat”/  ekonomi  subsistensi,  di  mana  petani
             lebih  meminimumkan  kemungkinan  terjadinya  satu  bencana  dari
             pada   memaksimumkan       penghasilan   rata-ratanya.   Kendala
             eksternal,  berupa  kebijakan  pemerintah,  jaringan  pemasaran  dan
             sertifikasi.  Kebijakan  pemerintah  harus  mampu  mengembalikan
             kemandirian petani yang selama ini ‘dikuasai’ oleh sistem pasar dan
             kebijakan.
                  Pembangunan  pertanian  dilaksanakan  untuk  meningkatkan
             pendapatan  dan  kesejahteraan  petani.  Pembangunan  ini  dilakukan
             melalui  pembangunan  institusional  pertanian  di  ranah  lokal,  di
             bidang    (1)  Teknologi,  berupa  teknologi  yang  tepat  guna,
             melestarikan   lingkungan   dan   berbasis   pengetahuan    lokal
             masyarakat. (2) Sumber daya alam dan manusia. Kedua sumber daya
             ini  harus  mampu  bersinergi  untuk  meningkatkan  kesejahteraan
             petani,  baik  peningkatan  produksi  dan  harga  penjualannya.  (3)
             Kelembagaan, berupa konvensi (conventions) dan aturan main (rules
             of  the  game).  Kelembagaan  diartikan  sebagai  seperangkat  aturan
             main atau tata cara untuk kelangsungan sekumpulan kepentingan (a
             set of working  rules of going concerns).
                  Ketahanan pangan diukur melalui tiga hal, yaitu ketersediaan,
             distribusi  dan  konsumsi.  Ketersediaan  pangan  berfungsi  menjamin
             pasokan  pangan  untuk  memenuhi  kebutuhan  seluruh  penduduk,
             dari  segi  kuantitas,  kualitas,  keragaman  dan  keamanannya.
             Ketersediaan  pangan  dapat  dipenuhi  dari  tiga  sumber  yaitu:
             produksi  dalam  negeri,  impor  pangan,  dan  pengelolaan  cadangan
             pangan.  Distribusi pangan berfungsi  mewujudkan sistem distribusi
             yang  efektif  dan  efisien,  sebagai  prasyarat  untuk  menjamin  agar
             seluruh rumah tangga dapat memperoleh pangan dalam jumlah dan
             kualitas yang cukup sepanjang waktu, dengan harga yang terjangkau.
             Konsumsi  pangan  berfungsi  mengarahkan  agar  pola  pemanfaatan
             pangan  memenuhi  kaidah  mutu,  keragaman,  kandungan  gizi,
             keamanan  dan  kehalalan,  di  samping  juga  efisiensi  untuk
             pencegahan pemborosan dalam konsumsi pangan rumah tangga.



                                                  Amiruddin Ketaren|  Bab V : 135-138
   151   152   153   154   155   156   157   158   159   160   161