Page 32 - Modul Biomedik II Parasitologi
P. 32
Perubahan tersebut disebabkan karena hilangnya atau tereduksinya
atau terbentuknya alat tubuh atau otot tambahan tubuh. Jadi, dalam
daur hidup suatu parasit (demikian pula untuk organisme hidup pada
umumnya) terdapat fase-fase pertumbuhan, perkembangan, dan
pelipat gandaan.
Daur hidup parasit pada umumnya dapat dibedakan menjadi 2 tipe,
ialah tipe langsung dan tipe tidak langsung. Cara infeksinya pun dapat
dibedakan menjadi 2 macam, yaitu per os atau melalui mulut, tertelan
bersama makanan atau minuman dan per kutan atau melalui kulit.
Pada daur hidup tipe langsung, parasit hanya membutuhkan satu
inang (inang), yaitu inang definitif dan tidak memerlukan inang
perantara. Parasit yang bersiklus langsung, mempunyai atau
mengalami bentuk mandiri. Di dalam fase bentuk mandiri tersebut,
parasit menyiapkan diri untuk menghasilkan bentuk atau stadium
infektif.
Pada daur hidup tipe tidak langsung, parasit membutuhkan satu
inang definitif sebagai inang akhir, dan di samping itu diperlukan pula
satu atau lebih inang perantara. Di dalam tubuh inang perantara
tersebut parasit tumbuh atau tumbuh dan berbiak secara aseksual
menjadi bentuk infektifnya, sedangkan di dalam tubuh inang definitif,
parasit tumbuh menjadi bentuk dewasa dan berbiak secara seksual.
Baik inang definitif ataupun inang perantara bagi masing-masing jenis
parasit sangat spesifik spesiesnya.
Hospes (inang) adalah organisme (manusia atau hewan) yang
ditempati oleh organisme lain yang bersifat parasit, di mana
organisme kedua merugikan inang yang ditumpanginya karena
mengambil makanan. Inang (Hospes) dapat dibedakan sebagai berikut:
a) Inang Definitif
Inang difinitif adalah inang yang membantu hidupnya parasit
dalam stadium dewasa/stadium seksual. Sebagai contoh, bentuk
dewasa cacing pita sapi (Taenia saginata) yang hidup pada usus
manusia maka manusia tersebut disebut inang difinitif.
20