Page 14 - Sifat Koligatif Larutan
P. 14
2. Kenaikan Titik Didih
C.
Pada saat suhu dinaikkan sarnpai suatu zat cair mendidih, dapat
mengakibatkan tekanan uapnya meningkatkan. Tekanan uap tersebut
sama dengan tekanan udara di atas cairan (tekanan udara luar). Tekanan
uap larutan yang terbentuk akan lebih rendah dari tekanan uap pelarut
murni apabila di dalam zat cair yang mendidih ditambahkan zat terlarut
yang tidak menguap.
Larutan tersebut dapat mendidih apabila ditambahan kalor
sebesar penurunan tekanan uap, sehingga titik didih larutan akan lebih
tinggi dari pelarut murninya. Besarnya kenaikan titik didih (ΔT b)
terhadap titik didih pelarut murni suatu larutan berbanding lurus dengan
molalitas larutan tersebut. Persamaan matematis dapat dituliskan
sebagai berikut:
ΔT b ≈ m atau ΔT b = K b m
K b dinamakan tetapan kenaikan titik didih molal, yaitu kenaikan titik
didih pada konsentrasi larutan satu molal.
Harga K d bergantung pada jenis pelarut yang dapat dilihat pada
-1
o
Tabel 1. Pada Tabel 1 diperoleh K b air sebesar 0,52 C m , artinya
larutan dengan konsentrasi satu molal di dalam pelarut air akan
6