Page 154 - Modul Fisika
P. 154

merupakan keadaan eksitasi sedangkan keadaan 1s merupakan keadaan dasar, H    +
                    dalam  keadaan  antisimetrik  harus  memiliki  energi  lebih  besar  daripada  dalam

                    keadaan simetrik; hal ini bersesuaian  dengan jalan pikiran kita yang berdasarkan

                    bentuk fungsi gelombang ψ A dan ψ s, bahwa dalam kasus yang terdahulu terdapat
                    gaya tolak dan dalam kasus yang terakhir terdapat gaya tarik.

                       Jalan    pikiran  yang    serupa    dengan    diatas  memungkinkan  kita  untuk
                                                                      +
                    memperkirakan  bagaimanaenergi   total  sistem  H 2    berubah terhadap R. Mula-
                    mula  kita  tinjau  dulu  keadaan  simetris.  Jika  R  besar,  energi  elektron  E s  harus
                    menjadi -13,6 eV sama dengan energi atom hidrogen, karena energi potensial V p

                    proton, menurun ke 0 untuk R→∞, (V p merupakan kuantitas positif, bersesuaian

                    dengan gaya tolak-menolak).








                                                                                        2
                                                                      +
                    Jika R=0, energi elektron harus sama dengan ion He yang besarnya Z atau 4 kali
                    energi atom H. Jadi E s = -54,4eV jika R=0. Juga, jika R →0. V p→∞ menurut 1/R.

                         Keduanya E s dan V p dibuat sketsanya dalam gambar 8.7 sebagai fungsi R; bentuk

                    kurva (likuan) E s hanya dapat diaproksimasi tanpa rincian perhitungannya, namun

                    kita mengetahui harganya untuk R=0 dan R=∞ dan tentu V p memenuhi pers (8.1).
                                               total
                         Energi  total  sistem  E s    mempunyai  minimum  yang  bersesuaian  dengan
                                                                                             +
                    keadaan  molekular  mantap.  Hasil  ini  terbukti  dari  data  eksperimental  H 2   yang
                    menunjukan  energi  ikat  sebesar  2,65  eV  dan  jarak  kesetimbangan  R  adalah

                                                                                                   +
                    0,106nm.  ”Energi  ikat”  diartikan  energi  yang  diperlukan  untuk  memecah  H 2
                                  +
                                                   +
                    menjadi H + H ; energi total H 2  ialah -13,6 eV, energi atom hidrogen, ditambah -
                    2,65 eV, energi ikat, jadi -16,3 eV.





















                                                                                                      145
   149   150   151   152   153   154   155   156   157   158   159