Page 16 - Modul Fisika
P. 16

Einsteinlah yang di tahun 1905 menghipotesakan terkuantisasinya cahaya.

                    Kuantum  cahaya  itu  dinamakannya  foton.  Hipotesa  tentang  foton  dirumuskan
                    untuk dapat menerangkan efek fotolistrik. Anggapan dasar itu sejalan dengan teori

                    yang  dikemukakan  Planck  tentang  radiasi  termal  oleh  benda  sempurna  hitam.
                    Fisika klasik menganggap bahwa cahaya itu gelombang, sedangkan disini timbul

                    suatu konsep adhoc tentang terkuantisasinya cahaya. Kata adhoc digunakan disini

                    karena  kuantisasi.  Cahaya  memang  semula  dirumuskan  khusus  untuk
                    menerangkan efek fotolistrik, dan tidak dianggap harus berlaku umum.

                           Menerima konsep foton tidak berarti dikala itu (ataupun sekarang) menolak
                    konsep  gelombang  untuk  cahaya.  Konsep  foton  dianggap  berada  disamping

                    konsep cahaya sebagai gelombang, dipergunakan.

                           Orang dikala itu sadar bahwa untuk menerangkan beberapa gejala tertentu
                    diperlukan  konsep-konsep  yang  baru,  yang  masih  perlu  dijajaki  dan  ditemukan.

                    Langkah yang ditempuh adalah perumusan konsep-konsep adhoc yang ditujukan
                    pada suatu gejala tertentu. Pada mulanya belum gambaran sampai beberapa jauh

                    sifat  universal  konsep-  konsep  baru  yang  dikemukakan.  Fisika  baru  akhirnya
                    diketahui berkaitan dengan proses- proses tingkat atom dan sub atom. Mulai pula

                    disadari bahwa fisika klasik yang merupakan hasil telaah pada tingkat zat curah,

                    tak dapat diharapkan secara mutlak juga berlaku pada tingkat aotom dan sub atom.
                           Fisika  modern  berhadapan  dengan  realitas  fisik  yang  sangat  berbeda

                    dibandingkan dengan realita fisik yang diterangkan oleh fisika klasik. Realita fisik
                    tingkat  atom  dan  sub  atom  vs.  realita  fisik  tingkat  benda  curah.  Perumusan

                    hipotesa dan teori adhoek dalam menjajaki realitas fisika tingkat atom dan sub-
                    atom  merupakan  suatu  pendekatan  yang  sangat  ampuh  dalam  mengembangkan

                    dasar dan landasan fisika baru.

                           Dalam  tahun  1905  juga,  Albert  Einstein  mengemukakan  teori  tentang
                    kenisbian  khusus.  Dan  dengan  demikian  menghapus  kontroversi  tentang  ether

                    yang  mengganggu  teori  elektromagnetisme  yang  dikemukakan  Maxwell.  Teori

                    kenisbian khusus yang  sangat luas implikasinya itu diambil oleh seorang jenius
                    seperti  Einstein,  tanpa  melalui  tahap-tahap  perantara  sepeti  berkembangnya

                    mekanika kuantum.
                           Teori kenisbian khusus memberikan ekivalennya massa dan energi, serta

                    konsep  bahwa  ada  batas  bagaimana  materi  dapat  merambat  dalam  ruang,  yaitu
                    kecepatan cahaya


                                                                                                         7
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21