Page 41 - buku elektronik kesetimangan kimia_Neat
P. 41
Buku Kimia SMA IX Berkonteks Lingkungan
Dalam produksi asam sulfat tentunya bahan-bahan yang digunakan sebagai prekusor
adalah bahan kimia, sehingganya bahan buangan dari produk itu disebut dengan limbah. Pabrik
yang memproduksi asam sulfat tentunya ada jenis-jenis limbah yang berbeda wujudnya, dengan
demikian tentulah cara pengolahan limbah-limbah tersebut berbeda misalnya, limbah
kebisingan dan debu diminimalisir dengan melakukan penghijauan, pemasangan tembok untuk
meredam kebisingan, pemakaian penutup mulut yang sesuai bagi karyawan, limbah gas diolah
dengan penyaringan pertikel gas asam pada proses penyerapan yang tidak maksimal dengan
memasang alat penyaring, limbah padat diolah dengan menyatukan pada penampungan limbah
dan limbah cairan diolah dengan penetralan (Putri, dkk, 2019).
Coba perhatikan gambar 3.1!
Gambar 3.1 Pencemaran akibat limbah asam sulfat
PT Clariant Adsorbent Indonesia mengakui pihaknya membuang limbah H2SO4 tersebut
ke aliran sungai. Perusahaan mendapat informasi dari laporan warga ada air yang berwarna
putih. Kemudian perusahaan menindaklanjuti laporan warga tersebut dengan menurunkan tim
langsung ke lokasi kurang lebih dari pabrik itu 2 kilometer. Perusahaan kemudian melakukan
pengecekan PH atau kadar air dan ditemukan kadar air sungai berada di bawah 6 yang artinya
berada di bawah standar. Hal ini dilakukan karena tidak sengaja (news.detik.com).
Apakah membuang limbah asam sulfat ke sungai dapat membahayakan ekosistem sungai?
bagaimana tanggapan kalian atas pencemaran sungai akibat asam sulfat? bagaimana
sebaiknya pengolahan limbah asam sulfat yang baik bagi perusahaan?
Jawaban :
Asam sulfat umumnya di sintesis menggunakan dua metode atau proses. Proses yang
digunakan yaitu proses kontak yang menggunakan katalis vanadium pentaoksida (V2O5) dan
Kesetimbangan Kimia 34