Page 17 - E-MODUL BIOLOGI
P. 17
Struktur dan Fungsi Organ Reproduksi pada Manusia
Folikel pecah yang tersisa setelah ovulasi berkembang menjadi korpus
luteum yang menyekresi sejumlah besar kedua hormon utama perempuan yaitu
progesteron dan estrogen. Jika oosit yang dilepaskan tidak difertilisasi dan
tidak menyelesaikan oogenesis, korpus luteum akan hancur. Korpus luteum
mulai berinvolusi dan akhirnya kehilangan fungsi sekresi dalam waktu sekitar
12 hari setelah ovulasi, kemudian menjadi korpus albikans. Beberapa minggu
setelahnya, korpus albikans akan digantikan oleh jaringan ikat. Sedangkan
hormon ovarium yaitu estrogen dan progesteron akan sangat berkurang
jumlahnya dan terjadi menstruasi. Penurunan kesuburan yang terjadi saat
perempuan menua merupakan akibat dari habisnya oogonium,selain akibat
dari kehancuran oosit yang menua.
Klik link berikut untuk melihat video Oogenesis:
https://www.youtube.com/watch?v=xJVahgGrI-0
4. Hormon dalam Sistem Reproduksi
Hormon memiliki peran penting dalam sistem reproduksi. Berikut adalah
hormon yang berperan dalam sistem reproduksi pria dan wanita;
a. Hormon dalam sistem reproduksi Pria
1. Gonadotropin (GnRH): berfungsi untuk rnerangsang pelepasan dua jenis
gonadotropin yaitu LH dan FSH
2. Hormon luteinisasi atau Luteinezing Hormone (LH): disekresi oleh
kelenjar hipofisis anterior, merangsang sel leydig untuk menyekresi
testosteron.
3. Hormon perangsang-folikel atau Follicle Stimulating Hormone (FSH):
disekresi oleh sel kelenjar hopifisis anterior untuk merangsang sel sertoli.
Tanpa adanya ransangan, pengubahan spermatid menjadi sperma dalam
spermiogenesis tidak akan terjadi.
4. Testosteron: disekresi oleh sel leydig yang terletak di interstisium testis.
Berperan untuk pertumbuhan dan pembelahan sel germinal testis yang
merupakan tahap pertama pembentukan sperma.
5. Estrogen: dibentuk dari testosteron oleh sel sertoli aat sel sertoli mendapat
rangsangan dari FSH. Berperan dalam spermiogenesis.
6. Growth Hormone (GH): diperlukan untuk mengatur latar belakang fungsi
metabolisme testis. Hormon pertumbuhan dapat meningkatkan
pembelahan awal spermatogenesis.
0
1
10