Page 15 - E-MODUL BIOLOGI
P. 15

Struktur dan Fungsi Organ Reproduksi pada Manusia



                  Meiosis, Spermatogonia yang melewati sawar (lapisan pertahanan) masuk

             ke  dalam  lapisan  sel  sertoli  akan  dimodifikasi  secara  berkelanjutan  dan
             membesar membentuk spermatosit primer. Setiap spermatosit primer (dengan

             jumlah diploid 46 kromosom rangkap) membentuk dua spermatosit sekunder
             (masing-masing  dengan  jumlah  haploid  23  kromosom  rangkap)  selama

             pembelahan  meiosis  pertama,  akhirnya  menghasilkan  empat  spermatid
             (masing-masing  dengan  23  kromosom  tunggal)  akibat  pembelahan  meiosis

             kedua. Setiap spermatid mengalami remodeling menjadi spermatozoa (sperma).
             Karena  setiap  spermatogonium  secara  mitotis  rnenghasilkan  empat
             spermatosit  primer  dan  setiap  spermatosit  primer  secara  meiosis

             menghasilkanempat spermatid (calon spermatozoa), rangkaian spermatogenik
             pada  manusia  secara  teoretis  menghasilkan  16  spermatozoa  setiap  kali

             spermatogonium  memulaiproses  ini.  Pengemasan,  setelah  meiosis,  spermatid
             secara  struktural  masih  mirip  spermatogonia  yang  belum  berdiferensiasi,
             kecuali  komplemen  kromosomnya  kini  hanya  separuh.  Pembentukan

             spermatozoa  yang  sangat  khusus  dan  bergerak  dari  spermatid  memerlukan
             proses  pengemasan,  ekstensif  elemen  sel,  suatu  proses  yang  dikenal  sebagai

             spermiogenesis.
                     Spermatozoa  memiliki  tiga  bagian,  kepala  yang  ditudungi  oleh  akrosom,

             bagian tengah, dan ekor. Kepala terdiri dari nukleus padat yang mengandung
             informasi genetik sperma dan hanya mengandung sedikit sitoplasma. Akrosom

             dibentuk  oleh  aparatus  golgi,  berisi  enzim  yang  menutupi  ujung  kepala,
             berperan penting bagi sperma untuk menembus ovum. Enzim akrosomal tetap
             inaktif hingga sperma berkontak dengan telur, saat ketika enzim dilepaskan.

             Mobilitas spermatozoa dihasilkan oleh suatu ekorpanjang mirip cambuk yang
             gerakannya  dijalankan  oleh  energi  yang  dihasilkan  oleh  mitokondria  yang

             terkonsentrasi di bagian tengah sperma. Struktur bagian sperma tertera pada
             Gambar 4.













                                               Gambar 4 Bagian Spermatozoa
                                                 Sumber: Sherwood, (2010)




                                                                                                          8 8
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20