Page 5 - Microsoft Word - ad20-24d1-a12e-6c50
P. 5

mempunyai  kemampuan  untuk  bekerja  sama,  toleransi  dalam  tim,  serta  peserta

                        didik  dapat  menghargai  perbedaan  pendapat  serta  hidup  berasma  untuk

                        mendapatkan tujuan bersama. (3) kemampuan berpikir kritis ( critical thinking)
                        peserta  didik  dapat  menyelesaikan  masalah  dengan  berpikir  logis,rasional  dan

                        kritis. (4) komunikasi (communication) peserta didik dapat berkomunkasi dengan
                        luas dalam tim, mengaplikasikan informasi yang didapat dan dapat bergumen dalam

                        arti luas (Mujib,2019).

                             Menurut  Permendiknas  No.  20  tahun  2007,  penilitian  dalam  pendidikan
                        adalah  proses  pengumpulan  dan  pengolahan  informasi  untuk  menentukan

                        pencapaian hasil belajar peserta didik. Pendidikan harus didesain sebaik mungkin
                        agar  mampu  membekali  peserta  didik  yang  tanggap  terhadap  tantangan  era

                        globalisasi.

                             Berdasarkan data Programme for International Students Assessment (PISA)
                        yang dirilis oleh the Organisation for Economic Co-operation and Development

                        (OECD)  (2016)  yang  berkedudukan  di  Paris  (Prancis),  menunjukkan  bahwa
                        kemampuan  siswa  Indonesia  secara  berturut-urut  untuk  kemampuan  sains,

                        membaca, dan matematika ada pada peringkat 62, 61, dan 63 dari 69 negara yang
                        dievaluasi. Selanjutnya data Trends International Mathematics and Science Study

                        (TIMSS)  (2016)  menunjukkan  bahwa  kemampuan  Indonesia  dalam  sains  dan

                        matamatik  secara  berturut-turut  ada  pada  peringkat  48  dan  45  dari  50  negara
                        peserta.

                             Laporan  PISA  dan  TIMSS  tersebut  menunjukkan  bahwa  siswa  Indonesia
                        hanya mampu mencapai tingkatan kedua dari enam tingkatan berpikir pada soal

                        yang  dikompetisikan.  Ini  menunjukkan  bahwa  kemampuan  peserta  didik  dalam

                        berpikir  logis  dan  rasional  masih  rendah  dibanding  negara  lain.  Untuk
                        mengembangkan keterampilan berpikir  tingkat  tinggi, pendidik dituntut kreatif

                        untuk  menciptakan  suasana  belajar,  dan  menggunakan  berbagai  strategi
                        pembelajaran yang mendukungnya. Sehingga untuk dapat menghadapi tantangan

                        tersebut  perlu  melatih  peserta  didik  agar  mampu  belajar  secara  mandiri  dan

                        berkembang kemampuan berpikirnya (Sucipto, 2017).






                                                                                                      2
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10