Page 21 - 02_EBOOK PP 32 TAHUN 2011
P. 21

- 21 -

                                                         Pasal 42

                                   (1)  Menteri  yang  bertanggung  jawab  di  bidang  sarana  dan
                                         prasarana  lalu  lintas  dan  angkutan  jalan  dapat
                                         memberikan  bantuan  teknis  kepada  gubernur,  bupati,
                                         atau  walikota  dengan  mempertimbangkan  kondisi
                                         wilayah dan kemampuan keuangan daerah.

                                   (2)  Gubernur  dapat  memberikan  bantuan  teknis  kepada
                                         bupati atau walikota dengan mempertimbangkan kondisi
                                         wilayah dan kemampuan keuangan daerah.

                                                     Bagian Keenam

                                                       Pengawasan

                                                         Pasal 43

                                   Pengawasan  sebagaimana  dimaksud  dalam  Pasal  3  huruf  e,
                                   meliputi:
                                   a.  penilaian terhadap pelaksanaan kebijakan;
                                   b.  tindakan korektif terhadap kebijakan; dan
                                   c.  tindakan penegakan hukum.

                                                         Pasal 44

                                   Penilaian  terhadap  pelaksanaan  kebijakan  sebagaimana
                                   dimaksud dalam Pasal 43 huruf a dilakukan oleh:
                                   a.  menteri  yang  bertanggung  jawab  di  bidang  sarana  dan
                                       prasarana  lalu  lintas  dan  angkutan  jalan,  berupa
                                       pemantauan dan analisis terhadap efektivitas pelaksanaan
                                       kebijakan di jalan nasional;
                                   b.  Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, meliputi:
                                       1.  tingkat  keamanan,  keselamatan,  ketertiban,  dan
                                            kelancaran lalu lintas;
                                       2.  tingkat  pelanggaran  lalu  lintas  dan  angkutan  jalan;
                                            dan
                                       3.  efektivitas  penegakan  hukum  terhadap  pelanggaran
                                            lalu lintas;
                                   c.  gubernur,  berupa  pemantauan  dan  analisis  terhadap
                                       efektivitas pelaksanaan kebijakan untuk jalan provinsi;
                                   d.  bupati,  berupa  pemantauan  dan  analisis  terhadap
                                       efektivitas  pelaksanaan  kebijakan  untuk  jalan  kabupaten
                                       dan jalan desa; dan
                                   e.  walikota,  berupa  pemantauan  dan  analisis  terhadap
                                       efektivitas pelaksanaan kebijakan untuk jalan kota.


                                                                                               Pasal 45 . . .
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26