Page 47 - MODUL IKATAN KIMIA BERPOLA ARGUMENTASI CER_Neat
P. 47

Ikatan Kovalen Polar dan Nonpolar





                   Ciri-Ciri Ikatan Kovalen Polar dan Nonpolar

                    Senyawa pada Ikatan kovalen polar memiliki karakteristik dapat menghatarkan
             listrik  sedangkan  senyawa  kovalen  nonpolar  tidak  dapat  menghantarkan  listrik.
             Senyawa kovalen baik polar maupun nonpolar dapat berupa molekul biatom (dwiatom)
             dan  molekul  poliatom.  Ciri-ciri  ikatan  kovalen  polar  dan  nonpolar  pada  kedua  jenis

             molekul  tersebut  tentu  saja  berbeda.  Untuk  memahaminya,  perhatikan  penjelasan
             berikut ini.

                Ciri-Ciri Ikatan Kovalen Polar dan Nonpolar pada Molekul Biatom

                  Molekul  biatom  (terdiri  atas  2  atom),  kepolarannya  ditentukan  oleh
              elektronegativitas. Dua atom yang elektronegativitasnya tidak sama, maka daya tarik

              elektronnya  ke  arah  atom  yang  elektronegativitasnya  lebih  besar.  Senyawa  kovalen
              yang dapat membentuk kutub positif dan negatif disebut senyawa polar. Karena sifat
              inilah,  senyawa  polar  mampu  menghantarkan  arus  listrik.  Secara  teoritis  senyawa
              polar mempunyai perbedaan elektronegativitas besar (≥0,5). Sedangkan senyawa yang

              tidak dapat membentuk kutub positif dan negatif disebut senyawa nonpolar. Senyawa
              nonpolar memiliki perbedaan keelektronegatifan kecil (<0,5).


              C
                  HCl merupakan salah satu contoh senyawa kovalen polar.      Diketahui bahwa atom
                                                                                  E
              H  memiliki  keelektronegatifan  2,1,  dan  atom  Cl  memiliki  keelektronegatifan  3,0.
              Sehingga diperoleh perbedaan keelektonegatifan sebagai berikut.


                                                    δ+
                                                           δ−
                                      H →  Cl atau    H  -   Cl
                                      2,1    3
                                      Perbedaan keelektronegatifan- 3-2,1= 0,9


                   Perbedaan  elektronegativitas   atau  keelektronegatifan  menentukan   kepolaran
              R
             suatu  senyawa.  Senyawa  polar  memiliki  perbedaan  keelektronegatifan  ≥  0,5.  Dari

             perhiutngan diperoleh perbedaan keelektronegatifan pada senyawa HCl 0,9 sehingga
             HCl merupakan senyawa polar.


                                         Kepolaran  suatu  senyawa  dapat  ditentukan  dari
                                         perbedaan      keelektronegatifan       atom-atom       yang

                           Catatan       membentuk  suatu  senyawa  kovalen.  Jika  selisih
                                         keelektronegatifan nol atau sangat kecil, ikatan yang
                              Kimia
                                         terbentuk  cenderung  kovalen  murni.  Jika  selisihnya
                                         besar,  ikatan  yang  terbentuk  polar.  Jika  selisihnya

                                         sangat besar, berpeluang membentuk ikatan ion.



                                                                                                     34
   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52