Page 37 - A_SINNERS_LAST_STEP
P. 37
*Ameria (full of regret):*
Taking a sip of his drink, he trembled slightly, his voice trembled
"Maybe you're right, Whizki. It feels like I've always come back to this point, even though I
know better. Somehow... I can't stop."
(A dead end never leads to an end.")
*Morgan (bijaksana):*
Tenang saja, meski jelas ada konflik batin di dalam dirinya
"Kesadaran tanpa tindakan bagaikan kebohongan yang kita ucapkan pada diri sendiri. Kita sadar,
kita merasa bersalah... Namun kita tetap melakukan hal yang sama. Apa arti penyesalan jika kita
terus mengulanginya?"
*Koktayla (attention):*
Patting Ameria on the shoulder gently, trying to comfort but there was a hint of despair
"We are just humans. It's okay to fall again once in a while, the important thing is that we
are aware. Didn't we talk about that yesterday? We'll rise again later, after this."
*Whizki (ditutup):*
Melihat Morgan dengan ekspresi datar, nadanya sinis
"Jadi sekarang kau menghakimi kami, Morgan? Bukankah kau juga di sini bersama kami,
melakukan hal yang sama? Apa bedanya?"
*Morgan (wise):*
Calmly, even though it was obvious that there was an inner conflict in him
"Awareness without action is like a lie we tell ourselves. We are aware, we feel guilty... But
we still do the same thing. What does our regret mean if we keep repeating it?"
*Morgan (bijaksana):*
Melihat Whizki dengan tenang, suaranya tidak menuduh
"Aku tidak menghakimi, Whizki. Aku hanya mengatakan kebenaran. Kita semua tahu apa yang
benar dan salah. Namun, kita memilih untuk berada di sini. Termasuk aku."
37 | P a g e