Page 46 - A_SINNERS_LAST_STEP
P. 46
Whizki (tertutup):
Suaranya pelan, seolah-olah dia lebih banyak bicara pada dirinya sendiri, tetapi ada kejujuran
dalam dirinya. "Mungkin aku sudah bersembunyi di balik rasa bersalah terlalu lama. Mungkin
sudah waktunya bagiku untuk berhenti berlari dan mulai menghadapi segalanya. Aku tidak tahu
caranya, tetapi aku bersedia untuk mencoba."
Ameria (full of regret):
Turning to Whizki, his voice soft but full of confidence, "We don't need to know everything
now, Whizki. The important thing is that we want to try. We've been living in darkness for a
long time, maybe it's time for us to walk towards the light... even though the road is slow."
Ameria (penuh penyesalan):
Menoleh ke Whizki, suaranya lembut namun penuh percaya diri, "Kita tidak perlu tahu segalanya
sekarang, Whizki. Yang penting kita mau mencoba. Kita sudah lama hidup dalam kegelapan,
mungkin sudah saatnya kita melangkah menuju cahaya... meskipun jalannya lambat."
Koktayla (attention):
The voice is soft, full of support"We can start small. No major changes happen overnight.
The important thing is that we support each other, one step at a time."
Koktayla (perhatian):
Suaranya lembut, penuh dukungan "Kita bisa mulai dari yang kecil. Tidak ada perubahan besar
yang terjadi dalam semalam. Yang penting adalah kita saling mendukung, selangkah demi
selangkah."
Morgan (wise):
His voice is firm but warm"Change begins within ourselves. We don't have to wait for the
perfect moment, or feel that we have to change drastically in a day. Every small decision to
get better is a strong start. And we are not alone."
Morgan (bijaksana):
Suaranya tegas tetapi hangat "Perubahan dimulai dari diri kita sendiri. Kita tidak perlu menunggu
saat yang tepat , atau merasa bahwa kita harus berubah drastis dalam sehari. Setiap keputusan
kecil untuk menjadi lebih baik adalah awal yang kuat. Dan kita tidak sendirian."
Whizki (closed):
Looking at them more openly than before, although there is still a little doubt "Maybe...
46 | P a g e