Page 64 - E-Modul Perancangan Perkerasan Jalan_Editted
P. 64
f. Desain Perkerasan
Volume lalu lintas, umur rencana perkerasan, dan kondisi pondasi jalan akan
menentukan jenis perkerasan yang akan dipilih. Perencana juga harus
mempertimbangkan biaya terendah selama umur rencana, keterbatasan, dan
kepraktisan pelaksanaan.
Catatan:
➢ Nilai ESA pangkat 4 dan 5 digunakan untuk desain tebal perkerasan
tergantung pada model kerusakan dan metode desain yng digunakan. Dalam
proses perancangan gunakan nilai ESAy ang sesuai.
➢ Untuk kriteria deformasi permanen, pangkat 4 digunakan untuk bagan
desain pelaburan tipis (seperti burda dan burtu), perkerasan tanpa penutup,
dan perancangan overlay lebar berdasarkan grafik lendutan. Sedangkan,
pangkat 5 digunakan untuk perkerasan lentur berhubungan dengan faktor
kelelahan aspal beton.
➢ Desain perkerasan kaku menggunakan jumlah kelompok dan distribusi
beban sumbu kendaraan (JSKN), bukan nilai ESA sebagai satuan beban lalu
lintas.
Konsep desain perkerasan lentur dalam menggunakan bagan desain untuk mencapai
hasil yang maskimal secara teknis dan optimal unuk perkerasan lentur sebagaimana
diuraikan dalam setiap bab adalah sebagai berikut:
a. Tentukan umur rencana
b. Tentukan nilai-nilai Esa 4 dan atau Esa 5 sesuai umur rencana yang dipilih
c. Tentukan tipe perkerasan berdasarkan pertimbangan biaya (discounted
lifecycle cost)
d. Tentukan segmen tanah dasar dengan daya dukung yang seragam
e. Tentukan struktur pondas perkerasn
f. Tentukan struktur perkerasan memilih struktur perkerasan sesuai dengan
bagan desain
g. Tentukan standar drainase bawah permukaan
h. Untuk setiap segmen ulangi Langkah a sampai g
E-Modul Perancangan Perkerasan Jalan ⃒ 55