Page 25 - Dokumen-Modul-Novanda ardiansyah (1)
P. 25

pengetahuan  untuk  berpartisipasi  adalah  kaum  muda  yang
                         terpinggirkan  seperti  kaum  minoritas,  kaum  muda  yang
                         menganggur,        dan      mereka       yang      hidup      dalam
                         isolasikemiskinan.  Pemahaman  yang  lemah  tentang
                         prinsipprinsip  demokrasi  dan  proses  pemilu  mempersulit
                         kaummuda  untuk  memahami  pemilu  sebagai  jalan  untuk

                         mengungkapkan keluhan mereka, menuntut perubahan, dan
                         meminta pertanggungjawaban pemerintah.

                    -    Tantangan  Organisasi:  Program  kepemudaan  yang  tidak
                         memadai  atau  tidak  menarik  dari  lembaga  penyelenggara
                         pemilu, partai politik, dan organisasi masyarakat sipil menjadi
                         faktor terbatasnya partisipasi pemuda dalam politik formal.

                         Dengan  demikian,.  pengumpulandata  sangat  penting  untuk
                         memahami kompleksitas eksklusi politik pemuda dan untuk
                         mengembangkan  strategi  pemuda  yang  komprehensif  dan
                         intervensi  yang  ditargetkan  untuk  mendorong  partisipasi
                         pemuda sepanjang siklus pemilu.


                    -    Tantangan Identitas: Ketentuan untuk keterlibatan pemuda
                         seringkali dikelompokkan dengan kelompok lain yang kurang
                         terwakili seperti minoritas, masyarakatadat, perempuan, dan
                         penyandang  disabilitas.  Akibatnya,badan  penyelenggara
                         pemilu tidak secara memadai memprofilkan inisiatif mereka
                         yang menyasar kaummuda.


                    -    Tantangan  Keberlanjutan:  Prakarsa  pemuda  dalam
                         penyelenggara pemilu sebagian besar terkait dengan prakarsa
                         pendidikan pemilih, yang diperkuat dan didukung saat pemilu
                         semakin  dekat  namun  ditinggalkan  atau  diabaikan  setelah

                         pemilu  diselenggarakan.  Program  pendidikan  pemilih
                         seringkali  tidak  diperpanjang  setelah  masa  pemilihan,
                         meskipun kegiatan seperti itu paling efektif jika dipadukan ke
                         dalam program pendidikan kewarganegaraan yang lebih luas
                         yang berfokus pada konsep yang lebih luas seperti demokrasi,
                         partisipasi, dan keterwakilan.
                    -    Tantangan  Prioritas:  Proyek  keterlibatan  pemuda  tidak
                         selalu dilihat sebagai prioritas. Akibatnya, dana yang sudah



                                                       17
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30