Page 52 - Modul Bioetika Departemen Biologi
P. 52

IV. KLONING DAN GMO



                         Ketentuan  hukum  Indonesia  yang  mengatur  rekayasa  genetika  tanaman
           pangan  tertera  dalam  peraturan  perundang-undangan  (Tabel  2)  dan  belum
           sepenuhnya  memberikan  jaminan  perlindungan  hukum  kepada  masyarakat,
           terutama  konsumen  dan  petani  lokal,  serta  terindikasi  adanya  gejala  kartel  dan
           telah memakan korban.


           Tabel 2. Peraturan produk rekayasa genetika di Indonesia

                           Peraturan                                           Perihal



                                                          Ketentuan-ketentuan Pokok Peternakan dan
                    UU No. 6 Tahun 1967
                                                                         Kesehatan Hewan



                    UU No. 12 Tahun 1992                                Budidaya Tanaman



                    UU No. 16 Tahun 1992                     Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan




                                                                Ratifikasi Konvensi PBB mengenai
                    UU No. 5 Tahun 1994                      Keanekaragaman Hayati (United Nation
                                                              Convention on Biological DIversity/ CBD)



                     PP No. 6 Tahun 1995                              Perlindungan Tanaman




                    UU No. 18 Tahun 2012                                  Tentang Pangan



              Kep. Ber. Empat Menteri Tahun                 Keamanan Hayati dan Keamanan Pangan
                              1999                                       Produk Pertanian




                    UU No. 29 Tahun 2000                         Perlindungan Varietas Tanaman



                    UU No. 14 Tahun 2001                                   Tentang Paten




                    PP No. 21 Tahun 2005                   Keamanan Hayati Produk Rekayasa Genetik

           Sumber: (Indonesia Biosafety Clearing House, 2012)







                                                          43
   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57