Page 31 - Transformasi Melayu Islam di Kota Jambi Pada Masa Kolonial
P. 31

RINGKASAN MATERI


                       Melayu Jambi, secara geografis, terletak di bagian timur pulau Sumatera. Bagian paling


               timur Jambi adalah Tanjung Jabung Timur. Jambi merupakan wilayah yang strategis  karena

               memiliki  sungai  yang  panjangnya  dari  hulu  (Sijunjung)  langsung  bermuara  ke  laut  timur


               Sumatera (Tanjung Jabung) dan langsung bertemu dengan selat-selat penting di pantai timur

               Sumatera. Wilayah Kota Jambi sekarang merupakan wilayah kerajaan Sriwijaya. Pada akhir


               abad ke-14 Jambi masih merupakan vasal dari kerajaan Majapahit. Oleh karenanya pengaruh

               kebudayaan Jawa masih sangat lekat mewarnai kesultanan Jambi selama abad ke-17 dan ke-

               18. Sejarah Islam di Jambi Kota sangat erat kaitannya dengan sejarah masuknya Islam di daerah


               Jambi. Di kalangan masyarakat, berkembang suatu pendapat bahwa agama Islam telah ada di

               daerah ini pada tahun 1460 Masehi, atau sekitar abad ke 15  Masehi.  Pembawanya adalah


               seorang saudagar Arab yang bernama Ahmad Salim, kemudian dikenal dengan sebutan “Datuk

               Paduka Berhala”.


                       Berkembangnya melayu Islam berjalan seiring dengan tumbuhnya pendidikan agama

               Islam.  Pertumbuhan  ajaran  Islam  ini  diawali  dengan  system  keyakinan  dengan  pengesaan


               Tuhan  kemudian  berkembang  menjadi  ajaran  yang  kompleks  yang  mengatur  setiap  aspek

               kehidupan yang meliputi aspek ekonomi, sosial, politik dan budaya. Islam juga telah menjadi


               peradaban global. Tidak hanya menjadi agama orang Arab tetapi juga menjadi agama setiap

               suku bangsa yang ada di dunia. Islam juga telah mempengaruhi agama orang Melayu, termasuk

               didalamnya Melayu Jambi. Sehingga sulit untuk dipisahkan antara Islam dan Melayu. Dalam


               adat Melayu diungkapkan dasar islam yang berbunyi “Adat Bersandi Sarak, Sarak Bersandi

               Kitabullah”.


                       Dalam perjalanannya kejayaan Jambi jatuh ketangan Belanda, ini dikarenakan adanya

               tipu daya licik, adu domba dan politik pecah belah yang dilakukan oleh Belanda. . Orang-orang


               yang haus oleh pangkat dan kedudukan diperalat oleh Belanda. Dilihat dari keadaan pada saat




        25 / Transformasi Melayu Islam di Kota Jambi Pada Masa Kolonial
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35