Page 28 - Transformasi Melayu Islam di Kota Jambi Pada Masa Kolonial
P. 28
kebiasaan yang dipandang baik untuk mengatur cara hidup, berpikir, berbuat, dan bertindak
dalam kehidupan bermasyarakat. Pada struktur Melayu Jambi masih berpegang teguh pada tata
nilai Adat bersendi syara’, syara’ bersendi kitabullah, syara’. Seloko adat singkat ini memiliki
muatan padat sekaligus merupakan fondasi yang paling dasar bagi adat. Syara’ bersendi
Kitabullah menyatakan bahwa agama mengacu pada undang-undangnya yang paling dasar,
yaitu Kitabullah atau Alquran. Artinya, nilai adat yang dijalankan tidak boleh bertentangan
dengan syariah yang dijalankan.
Selain itu adanya mulai adanya pendidikan yang merupakan jalan untuk melahirkan
generasi-generasi penerus bangsa, membuat perubahan segala aspek kehidupan manusia
khususnya sosial budaya dalam masyarakat berubah. Pengembangan pendidikan yang
melahirkan perubahan sosial budaya itu akan membuka pintu untuk menuju ke dunia modern,
karena hanya dengan pendidikan dapat dilakukan perubahan sosial budaya, yaitu
pengembangan ilmu pengetahuan, penyesuaian nilai-nilai dan sikap-sikap yang mendukung
pembangunan dan penguasaan berbagai keterampilan dalam menggunakan teknologi maju
untuk mempercepat proses pembangunan. Sehingga terciptanya kesejahteraan dan
kemakmuran suatu bangsa.
3. Nilai Politik
Adanya aliansi Jambi, Johor, Palembang dan Banten yang terbentuk untuk melawan
Aceh, membuat banyak terjadi faktor kepentingan dari beberepa daerah tersebut. Apalagi
setelah masuknya VOC ke Jambi, membuat perubahan menjadi lebih signifikan. Seperti
perubahan dari system kesultanan menjadi keresidenan. Letak wilayah Kesultanan/pusat
pemerintahan dari seberang kota Jambi, berpindah ke Kota Jambi saat ini. Membangun kantor
residen, asisten residen, dan controleur. Pembagian wilayah administrative juga berubah,
dengan pola Kesultanan Jambi yang selanjutnaya dimasukkan ke dalam wilayah Residen
Palembang oleh pemerintahan Hindia Belanda tahun 1901, dan menjadi residensi sendiri tahun
1906. Keresidenan Jambi dibagi menjadi beberapa afedeeling dan onderafdeeling.
22 / Transformasi Melayu Islam di Kota Jambi Pada Masa Kolonial