Page 9 - Transformasi Melayu Islam di Kota Jambi Pada Masa Kolonial
P. 9
yang halus. Ungkapan tradisional seloko hukum adat yang berisi berbagai nasehat dan
pengajaran dalam bahasa kiasan dan perumpamaan menunjukkan baik buruknya suatu hal.
Menurut (Syam, 2001:98) pemakaian ungkapan tradisional seloko hukum adat bertujuan
agar tidak menyinggung, melukai perasaan lawan bicara dan tidak kasar dalam bertutur
kata seperti. ungkapan seloko hukum adat yang berbunyi “buluh tuo nyelesak, kalau
ditebang dak baguno”, yang artinya Bambu tua pecah-pecah kalau ditebang tidak
berguna. Pemaknaan yang disampaikan dalam seloko adat itu adalah bahwa jika seseorang
dalam hidupnya sering berbuat tidak jujur, maka selamanya akan sulit untuk dipercaya lagi.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seloko hukum berfungsi sebagai pepatah-
pepatah adat atau ungkapan adat yang digunakan untuk mengatur kehidupan seseorang,
perilaku dan tatanan hidup dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan keluarga
maupun dilingkungan social masyarakat. Dan hukum adat ini masih digunakan dari masa
kerajaan melayu Jambi, melayu Islam Jambi dan hingga saat ini.
DISKUSI 1
Petunjuk :
Bacalah dan pahami soal yang disediakan dibawah ini. Kemudian diskusikan
dengan temanmu untuk menyelesaikan persoalan yang ditemukan !
Bagaimana pendapatmu mengenai seloko hukum adat melayu Jambi? Mengapa
harus ada pemakaian seloko hukum adat tersebut? Apa fungsinya dalam
kehidupan sehari-hari? Dan apakah masih tercermin hingga saat ini? Lakukan
analisismu dan buatlah uraian secara runtun berdasarkan pada pertanyaan
tersebut.
3 / Transformasi Melayu Islam di Kota Jambi Pada Masa Kolonial