Page 12 - Renungan El Bethel - Desember 2023
P. 12
P
G
NTO
N
A
L
K
STI
KA
KANTONG PLASTIK
Tetapi buah Roh, ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal - hal itu.
Galatia 5:22-23
Bacaan: Galatia 5:16-26
uatu hari saya pergi ke swalayan. Saya berkeliling dengan membawa trolley barang dan mengambil
kebutuhan yang saya harus beli. Swalayan hari itu sangat ramai dan akses jalan cukup padat. Setelah
Sdirasa cukup, saya bergegas menuju ke kasir untuk membayar. Sembari menunggu antrian yang
panjang, saya melihat tas belanjaan yang orang-orang bawa dari rumah, sebagai pengganti kantong
plastik. Seketika menyadarkan saya yang lupa membawa tas belanjaan. Hingga akhir proses pembayaran,
petugas kasir bertanya: “Mau pakai kantong plastik kak?”, dan saya pun memilih untuk menyertakan
kantong plastik dalam pembelian saya. Selesai belanja, saya menuju ke tempat parkir, tiba-tiba plastik
belanjaan yang saya bawa terkoyak “byaarr”. Ya, semua belanjaan jatuh berserakan. Siang itu sangat
panas, dan saya sangat ingin marah. Namun, saya menahan diri agar tidak mengumpat atau melakukan
hal yang tidak perlu. Akhirnya, saya merapikan barang belanjaan yang berserakan.
Dalam perjalanan pulang, saya merenung dan merasa Tuhan rindu berbicara melalui kejadian ini. Tuhan
mengingatkan saya dengan ayat nats hari ini. Seperti halnya barang yang dibeli harus dibayar, saya juga
harus membayar harga untuk melibatkan Tuhan dalam cerita hidup saya. Dalam Matius 7:17 dinyatakan
bahwa buah yang baik dihasilkan dari pohon yang baik. “Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan
buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik.“ Ketika kita berjalan
bersama dengan Tuhan, kita akan menghasilkan buah yang baik, yaitu buah roh itu sendiri.
Kejadian yang saya alami hari ini, seperti buah roh yang ke sembilan (penguasaan diri). Kantong plastik
yang berisi belanjaan tiba-tiba terkoyak, membuat barang belanjaan berjatuhan. Ini seperti bentuk
pengendalian diri yang menjagai hidup kita. Ketika saya mengeluarkan tenaga untuk mendorong trolley
yang tidak ringan, melewati kerumunan orang yang ada di jalan sempit, menunggu di antrian panjang
di kasir, dan ketika kantong saya tidak cukup kuat, semua barang berantakan. Di dalam perjalanan kita
bersama dengan Tuhan, kita mengalami banyak pengalaman pribadi bersama dengan-Nya, dan tentunya
kita juga membayar harga untuk mendapatkan pengalaman itu. Membayar harga dalam bentuk tenaga,
materi ataupun emosi. Tapi, apa gunanya semua pengalaman itu tanpa kita mau mengendalikan diri
dan menjaga hati kita? Seperti kantong yang tidak cukup kuat untuk menampung semua cerita kita,
cerita dan pengalaman kita bersama dengan Tuhan akan jadi berantakan apabila kita tidak cukup bisa
menahan diri kita.
PERENUNGAN
Apakah kita masih sering merasa diri kita tidak bisa menahan diri dari hal-hal yang tidak perlu dalam
hidup kita?
DOA
“Tuhan Yesus, terima kasih untuk setiap pengalaman dan cerita-Mu dalam setiap hidup kami. Kami
bersyukur Engkau masih menunjukkan setiap kesetiaan-Mu dalam hidup kami. Ampuni kami yang masih MINGGU
sulit menahan diri dan tidak mengingat apa yang sudah Engkau ajarkan kepada kami. Berikan kami
kekuatan untuk kami mengerti apa yang Engkau mau. Ajari kami menjaga hati kami dan mengendalikan
diri dan keputusan kami supaya setiap apa yang keluar dari hati kami seturut dengan kebenaran firman-
MINGGU
Mu dan sesuai dengan cerita yang Engkau kehendaki dalam setiap hidup kami. Terimakasih Tuhan, dalam
nama Tuhan Yesus kami berdoa, Amin.”
(Kezia) 10 DESEMBER 2023