Page 8 - Renungan El Bethel - Desember 2023
P. 8
LAM
U
A
G
K
E
T
G
AN
AK
,
Y
K
AN
AL
W
A
AWAL YANG KUAT, AKHIR YANG KELAM
R
Y
H
I
Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu
sendiri.
Amsal 3:5
Bacaan: 2 Tawarikh 14-15
sa adalah seorang raja yang mengawali pemerintahannya dengan sangat baik. Tetapi sangat
menyedihkan ketika di akhir masa pemerintahannya, penyimpangan dan ketidakbenaran di
Ahadapan Tuhan dilakukannya.
Dalam 2 Tawarikh 14 -15 kita dapat melihat bagaimana Asa memerintah dengan luar biasa. Asa membuat
banyak pembaharuan dan membawa bangsanya untuk selalu mencari Tuhan. Setelah Asa memerintah
dengan damai selama sepuluh tahun, Zerah, orang Etiopia itu, maju berperang melawan Asa dengan
tentara sebanyak sejuta orang dan tiga ratus kereta. Ia sampai ke Maresa. Lalu Asa maju menghadapinya
dan berseru kepada Tuhan Allah untuk menolong dia.
Dan TUHAN memukul kalah orang-orang Etiopia itu di hadapan Asa dan Yehuda. Kemenangan demi
kemenangan diberikan Tuhan karena Asa mencari Tuhan dan berseru hanya kepada Tuhan.
Asa merupakan seorang raja baik yang pemerintahannya ditandai oleh kesetiaan kepada Allah. Tetapi,
ia gagal mempercayai Allah sepenuhnya pada tahun-tahun terakhir. Ketika Asa harus menghadapi raja
Baesa, Asa mengambil segala emas dan perak yang masih tinggal dalam perbendaharaan rumah TUHAN
dan dalam perbendaharaan rumah raja dan menyerahkannya kepada pegawainya. Kemudian raja Asa
mengutus mereka kepada Benhadad bin Tabrimon bin Hezion, raja Aram yang diam di Damsyik, dengan
membawa pesan untuk membatalkan perjanjian raja Aram dengan Baesa, raja Israel. Hal ini dilakukan
supaya Baesa, raja Israel undur dari Asa.
Asa bersandar pada kekuatan raja Aram. Dia tidak lagi berseru kepada Allah untuk menolongnya, tetapi
dia mengerahkan kekuatannya sendiri dan koleganya untuk menang.
Kemudian datanglah Hanani, seorang pelihat kepada Asa, raja Yehuda, katanya kepadanya: “Karena engkau
bersandar kepada raja Aram dan tidak bersandar kepada TUHAN Allahmu, oleh karena itu terluputlah
tentara raja Aram dari tanganmu.”
Tuhan telah membuat banyak mujizat dan kemenangan untuk Asa ketika ia bersandar pada Allah saja,
tetapi ternyata semua itu tidak membuat Asa hanya bergantung pada Tuhan. Dia bersandar kepada
manusia lain.
Kita dapat belajar dari seorang Asa. Jangan sampai kita mengawali dengan roh tetapi mengakhiri dengan
daging. Mengawali dengan bersandar pada Allah, tetapi mengakhiri dengan kekuatan sendiri maupun
orang lain.
PERENUNGAN :
Sudahkah kita melihat pekerjaan Allah yang besar dalam hidup kita? Teruslah kita ingat kebesaran Tuhan
dalam hidup kita, maka kita akan selalu bergantung kepada Dia yang memberi kita segalanya.
DOA RABU
“Tuhan ajari kami selalu bergantung dengan Engkau, karena kami tahu tidak ada yang lain selain Engkau.
Ajari kami untuk selalu kuat dalam roh untuk menjalani kehidupan kami dan panggilan ilahi yang Tuhan
RABU
telah tentukan bagi kami. Terimakasih Tuhan. Amin.”
(Dwinur) 6 DESEMBER 2023