Page 12 - MAKALAH INDONESIAAA
P. 12
5
dengan tokohnya: Phillipe Pinel. Mengutamakan persamaan,
kebebasan, dan persaudaraan dalam penanganan pasien
gangguan mental di rumah sakit secara manusiawi
d. Tahap Pengenalan Faktor Psikologis (Abad ke-20)
Merupakan revolusi kesehatan mental ke-2, munculnya
pendekatan psikologis (Psikoanalisa) yang mempelopori
penanganan penderita gangguan mental secara medis dan
psikologis. Tokoh utamanya adalah Sigmund Freud, yang
melakukan penanganan hipnose, katarsis, asosiasi bebas,
analisis mimpi. Tujuannya adalah mengatasi masalah mental
individu dengan menggali konflik intrapsikis penderita
gangguan mental. Intervensi tersebut dikenal dengan istilah
penanganan klinis (psikoterapi).
e. Tahap Multifaktorial
Mulai berkembang setelah Perang Dunia II. Kesehatan mental
dipandang tidak hanya dari segi psikologis dan medis, tetapi
melibatkan faktor interpersonal, keluarga, masyarakat, dan
hubungan sosial. Interaksi semua faktor tersebut diyakini
mempengaruhi kesehatan mental individu dan masyarakat.
Revolusi ke-3 Gerakan Kesehatan Mental dengan tokohnya
Whittingham Beers (buku ”A Mind That Found Itself”), William
James, dan Adolf Meyer. Menurut pandangan ini, penanganan
penderita gangguan mental, lebih baik dilakukan sejak tahap
pencegahannya, yaitu:
1). Pengembangan perbaikan dalam perawatan dan terapi
terhadap penderita gangguan mental
2). Penyebaran informasi yang mengarah pada sikap inteligen
dan humanis pada penderita gangguan mental
3). Penyebaran informasi yang mengarah pada sikap inteligen
dan humanis pada penderita gangguan mental.
4).mengembangkan praktik pencegahan gangguan mental.
Adapun organisasi terkait yang berkembang, antara lain:
Society
for Improvement The Condition of The Insane (London-1842)
dan