Page 16 - MAKALAH INDONESIAAA
P. 16
9
6). Stressol Sosial, yang mempelajari pengaruh berbagai situasi
sosial yang berdampak psikologis seperti meninggal,perkawinan,
kriminalitas, resesi terhadap kondisi mental individu.
d. Pendekatan Lingkungan
Pendekatan ini memiliki dua dimensi:
1).Dimensi Lingkungan Fisik, yang terkait dengan: ruang, waktu,
dan sarana (gizi) yang menyertai.
2). Dimensi Lingkungan Kimiawi dan Biologis, yang terkait
dengan polusi, radiasi, virus dan bakteri.
4. Isu-Isu dalam Perkembangan Gerakan Kesehatan Mental
Adanya pergeseran paradigma dalam upaya memahami
manusia dalam ranah Psikologi Klinis dan Kesehatan, dimana
dahulu lebih mengutamakan pemahaman akan makna
penderitaan, kelemahan, dan gangguan yang mungkin dialami
manusia. Sehingga pada pendekatan ini muncul upaya untuk
memahami etiologi gangguan mental hingga upaya
intervensinya, produknya berupa DSM (Diagnostic and Statistical
Manual of Mental Disorder).
Di sekitar tahun 2000, muncul pemahaman baru yang lebih
mengutamakan keseimbangan dan lengkapnya kehidupan
manusia itu sendiri sebagai subjek pembelajaran. Sehingga
pandangan yang berkembang adalah adanya dinamika
kesehatan mental pada individu: adanya “saat puncak” (sehat
mental dan optimal) hingga “lembah” (ketika terjadi gangguan),
serta proses-proses di antara keduanya. Pandangan ini
menggali sisi positif manusia sebagai upaya memahami
dinamika kehidupan manusia, mengoptimalkan dan mencegah
intervensi terhadap gangguan. Maka semakin berkembanglah
gerakan Psikologi Positif, yang sebenarnya telah dipelopori oleh
para ahli pada tahun 1958 dengan pengembangan mengenai
Kesejahteraan Psikologis (Psychological Well-being).
5. Psikologi Positif (Positive Psychology)
a. Definisi
Psikologi Positif disepakati sebagai isu penting di era