Page 17 - MAKALAH INDONESIAAA
P. 17
10
Millenium (sekitar tahun 2000) oleh APA (American
Psychologist Assosciation). Kajian mengenai Psikologi
Positif disepakati masuk dalam ranah Kesehatan Mental
(Mental Health) dan kesejahteraan.
Untuk memahami Psikologi Positif secara utuh, perlu diyakini
bahwa manusia bukan hanya sebagai individu yang memiliki
masalah psikologis semata. Akan tetapi, setiap manusia
memiliki kemampuan-kemampuan untuk melakukan hal-hal
yang baik dan mampu mengelola hal tersebut. Sehingga
dalam Psikologi Positif lebih diutamakan bagaimana
seseorang berfungsi secara optimal dan faktor-faktor apa
sajakah yang berpengaruh terhadap hal tersebut. Menurut
beberapa ahli definisi Psikologi Positif adalah upaya teoritik
dan riset mengenai proses membuat hidup menjadi lebih
bermakna (Peterson & Park, 2003). Psikologi Positif
merupakan ilmu yang mempelajari kondisi dan proses-
proses yang berpengaruh pada pengembangan atau fungsi
optimal dari individu, kelompok, dan institusi (Gable & Haidt,
2005). Sedangkan menurut Compton (2005), Psikologi
positif merupakan ilmu yang menggunakan teori-teori
psikologis, penelitian, dan teknik intervensi untuk memahami
sisi positif, adaptif, kreatif, dan elemen-elemen yang
bermakna secara emosional pada perilaku manusia.
b. Tujuan Psikologi Positif
Tujuan yang ingin dicapai pada kajian Psikologi positif
adalah kebahagiaan (happiness). Kebahagiaan pada
manusia, meliputi perasaan positif (kenyamanan-enjoyable)
dan kegiatan positif tanpa unsur perasaan (keterlibatan).
c. Ruang Lingkup Psikologi Positif
Terdapat tiga pilar utama dalam Psikologi positif, yaitu:
1). Pengkajian terhadap karakter positif (virtues), yaitu:
kreatif, memiliki rasa ingin tahu, memiliki keterbukaan pikiran,
memiliki kearifan, memiliki keberanian, tabah dalam
kesulitan, murah hati, penuh semangat.
2). Pengkajian terhadap emosi positif, yaitu: kebahagiaan
(Happiness), kasih saying (Love),
bersyukur(Gratitude),memaafkan (Forgiveness), mengharap
hal baik (Hope), gembira (Humor).