Page 110 - E-Modul Interaktif Sejarah Pergerakan Kebangsaan di Indonesia (HP)
P. 110

Materi





            Hot  Menyerahnya  Jepang  tanpa  syarat  terhadap  Sekutu  didengar  oleh  para

            pemuda,  seperti  Sukarni,  Wikana,  dan  Chaerul  Saleh,  yang  menginginkan
            kemerdekaan  Indonesia  harus  segara  diselenggarakan.  Namun,  Sukarno
            tidak mau terburu-buru, karena menurutnya harus terlebih dahulu menunggu
            sidang PPKI pada tanggal 16 Agustus. Para pemuda lalu mengadakan rapat

            di  ruangan  Lembaga  Bakteriologi  (Fakultas  Kesehatan  UI)  yang  menuntut
            proklamasi kemerdekaan harus segera dilaksanakan keesokan harinya, yakni
            16  Agustus  1945.  Hasil  rapat  itu  kemudian  disampaikan  oleh  Wikana  kepada
            Sukarno  dan  Hatta,  tetapi  mereka  tetap  pada  pendiriannya  dan  menolak

            usulan tersebut
            Hot  Mendengar  penolakan  itu,  para  pemuda  kembali  mengadakan  rapat

            pada  tengah  malam  menjelang  16  Agustus.  Hasil  rapat  tersebut  adalah
            rencana  untuk  menculik  Sukarno  dan  Hatta  ke  Rengasdengklok  agar
            menjauhkan  mereka  dari  pengaruh  Jepang.  Rengasdengklok  dipilih  karena
            mempunyai  alasan  dari  aspek  militer,  yakni  antara  anggota  PETA  Daidan

            Purwakarta  dan  Daidan  Jakarta  memiliki  hubungan  erat  sejak  mereka
            melakukan  latihan  bersama-sama,  serta  Rengasdengklok  berlokasi  di
            daerah    terpencil  (Perdana  dan  Pratama,  2022:  174-175).  Pada  tanggal  16
            Agustus  jam  16.00  Ahmad  Subarjo  menjemput  Sukarno-Hatta  yang  dibawa

            para  pemuda  di  Rengasdengklok.  Pukul  21.00  rombongan  Subarjo,  Sukarno
            dan  Hatta  berangkat  menuju  Jakarta  dan  tiba  di  Pegangsaan  Timur  pukul
            23.00.



















                                    Peta Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang
                                        Sumber: Buku Sejarah Indonesia SMA Kelas XI


                                    k
                                       h
                                     a
                               N

                                  s
                                 a

                                                 m
                                               a
                                                     s
                                                    a
                                               l
                                           r
                                         P
                                             k
                                            o
                            n

               P
                 e
            2. Perumusan Naskah Proklamasi             i
            2
              .
                     m
                        u
                         s
                  r
                   u
                           a
            Hot  Setibanya  di  Jakarta,  rombongan  Sukarno-Hatta  segera  menuju  rumah
            Laksamana  Maeda  di  JI.  Imam  Bonjol  No.  1  (sekarang  Museum  Perumusan
            Naskah  Proklamasi).  Penyusunan  ini  dilakukan  panitia  kecil  yang  terdiri  dari
            Sukarno,  Hatta,  Subarjo,  Sayuti  Melik,  Sukarni,    B.M.  Diah,  dan  Sudiro.  Setelah
            selesai disusun, naskah awalnya dibacakan di depan para hadirin yang ikut
            berkumpul,  yang  sebagian  besar  adalah  anggota  PPKI.  Atas  saran  dari
            Sukarni
               98
   105   106   107   108   109   110   111   112   113   114   115