Page 4 - Rangkuman BK Materi 1-12
P. 4
disajikan secara sistematis, dalam rangka membantu siswa mengembangkan
potensinya secara optimal”.Jadi, dari kedua pengertian tersebut dapat di simpulkan
bahwa layanan dasar merupakan bantuan bagi seluruh peserta didik melalui kegiatan
klasikal atau kelompok yang dilakukan oleh konselor sekolah dalam upaya membantu
perkembangan diri siswa secara optimal. Layanan dasar ini juga dapat dilakukan
secara terjadwal melalui tatap muka, ada baiknya jika proses konseling tatap muka ini
terjadwal di kelas.
Pelayanan dasar ini memiliki tujuan membantu semua konseli agar dapat mencapai
perkembangan yang optimal tujuan layanan dasar Bimbingan Konseling
perkembangan menurut Depdiknas (2008) secara rinci tujuannya yaitu: (1) memiliki
kesadaran (pemahaman) tentang diri dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan,
sosial budaya dan agama, (2) mampu mengembangkan keterampilan untuk
mengidentifikasi tanggung jawab atau seperangkat tingkah laku yang layak bagi
penyesuaian diri dengan lingkungannya, (3) mampu menangani atau memenuhi
kebutuhan dan masalahnya, dan (4) mampu mengembangkan dirinya dalam rangka
mencapai tujuan hidupnya.
Pelayanan responsif merupakan pemberian bantuan kepada konseli yang
menghadapi kebutuhan dan masalah yang memerlukan pertolongan dengan
segera. Pelayanan responsif lebih terfokus pada fungsi pengentasan masalah.
Evaluasi terhadap pelayanan responsif dapat menggunakan instrument evaluasi
pada format layanan konseling kelompok dan konseling individu. Sedangkan
dalam Lampiran Permendikbud Nomor 111 (2014:11) dijelaskan bahwa layanan
responsive adalah pemberian bantuan kepada peserta didik/ konseli yang
menghadapi masalah dan memerlukan pertolongan dengan segera, agar peserta
didik atau konseli tidak mengalami hambatan dalam proses pencapaian tugas-
tugas perkembangannya. Konseling individual, konseling krisis, konsultasi dengan
orang tua, guru dan alih tangan kepada ahli lain adalah ragam bantuan yang
dapat dilakukan dalam pelayanan responsif.
Tujuan pelayanan responsif adalah membantu konseli agar dapat memenuhi
kebutuhannya dan memecahkan masalah yang dialaminya atau membantu konseli
yang mengalami hambatan, kegagalan dalam mencapai tugas-tugas
perkembangannya. Tujuan pelayanan ini dapat juga dikemukakan sebagai upaya
untuk mengintervasi masalah-masalah atau kepedulian pribadi konseli yang