Page 144 - KIAT MELESTARINAN KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA
P. 144

  Sumber Dari Al Kitab Agama Kristen Protestan.

                      ”Karena  itu  kuasailah  dirimu  dan  jadilah  tenang  supaya  kamu  dapat  berdoa.
                      Tetapi  yang  terutama  :  kasihilah  sungguh-sungguh  seorang  akan  yang
                      lain , sebab kasih menutupi banyak sekali dosa. Berilah tumpangan seorang akan
                      yang  lain  dengan  tidak  bersungut-sungut.  Layanilah  seorang  akan  yang  lain
                      sesuai  dengan  karunia  yang  telah  diperoleh  tiap-tiap  orang  sebagai  pengurus
                      yang baik dari kasih karunia Allah" (I Petrus 4:7-10)


                    Sumber Dari Al Kitab Agama Kristen Katolik.

                      “Karena  firman  :  jangan  berzinah,  jangan  membunuh,  jangan  mencuri,  jangan
                      mengingini dan firman lain manapun juga, sudah tersimpul dalam firman ini, yaitu
                      : Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri !.”(Roma 13:9)

                      “Janganlah  engkau  menuntut  balas  dan  janganlah  menaruh  dendam  terhadap
                      orang  sebangsamu,  melainkan  kasihilah  sesamamu  manusia  seperti
                      dirimu sendiri; Akulah TUHAN.”        (Imamat 19:18)

                    Sumber Dari Kitab Agama Buddha.

                      “Tiap  orang  adalah  pemilik  dari  perbuatannya  sendiri,  pewaris,  terlahir
                      bersaudara dan terlindung oleh perbuatannya sendiri. Apapun perbuatan yang
                      dilakukannya,  baik  maupun  buruk,  itulah  yang  diwarisinya.”(Majhima
                      Nikaya III hal 202)

                    Sumber Dari Kitab Suci Weda (Agama Hindu).

                      “Dengan melakukan brata (disiplin) seseorang berhak di-diksa        (inisiasi = Bayat);
                      dengan  telah  melakukan  diksa  seseorang  memperoleh  daksina                 (bukti

                      persembahan  sakral)  ;  dengan  daksina (bukti  persembahan  sakral);  dengan
                      daksina  seseorang  memiliki  kemantapan  sraddha  (keyakinan);  dan  dengan

                      sraddha  seseorang  mencapai  sathya (jalan  kebenaran,  kebenaran  Maha
                      Pencipta).” (Weda-yajur XX. 25)

                  Mudah-mudahan  generasi  muda  harapan  bangsa  Indonesia  khususnya  anak-anak
                  usia  sekolah  remaja  dan  mahasiswa  dapat  memahami  dan  melaksanakan  kiat-kiat
                  memelihara sifat Islami dalam hidup bermasyarakat, bernegara dan berbangsa demi
                  kerukunan  hidup  antarumat  beragama  dengan  tetap  melaksanakan  syariat
                  agamanya masing-masing.

                  Dengan demikian suatu saatnya nanti umat manusia akan meyakini bahwa ISLAMI
                  adalah  agama  yang  diridhoi  Allah  sebagai  pedoman  hidup  seluruh  umat  manusia
                  tidak hanya untuk manusia yang melaksanakan ritual Rukun Islam.




                                                                         MARI BELAJAR BERBUAT BAIK  136
   139   140   141   142   143   144   145   146   147   148   149