Page 48 - BUKU AJAR SMA
P. 48

ASPEK KULINER


























                                              Gambar 2.3 Makanan Khas Serang
                                                      Sumber. Bappeda

                  Secara  garis  besar,  kuliner  Kota  Serang  dipengaruhi  oleh  beberapa
               faktor.  Faktor  utama  yang  mempengaruhi  kuliner  Kota  Serang  adalah
               factor tradisi  atau kebiasaan.  Kuliner  Kota  Serang  umumnya  ditujukan

               untuk  kepentingan  tradisi,  seperti  ritual  pernikahan,  ritual  keagungan
               (Idul Fitri, Idul Adha, Qunutan), syukuran (aqiqah, sunatan, rumah, dan
               sebagainya), dan kenduri. Kue cuhcur dibuat dan disajikan untuk tradisi

               kenduri,  yakni  acara  memperingati  tujuh  (7)  harinya  kematian
               seseorang.  Kue  cecuwer  dibuat  dan  disajikan  untuk  ritual  acara
               pernikahan. Kuliner tradisi itu kini hadir dan dijajakan di Pasar Lama dan

               Islamic  Centre  (setelah  tahun  1998)  selama  bulan  Ramadhan  untuk
               dibeli oleh para konsumennya.
                  Kuliner lain Kota Serang yang mempunyai nilai tradisi adalah sambel

               edan,  reroten,  dan  nasi  aking.  Ketiga  kuliner  tersebut  memiliki  nilai
               tradisi  karena  hanya  ditemukan  dan  disajikan  di  waktu  tertentu  saja.
               Nasi  aking  diolah  dan  dimakan  saat  ritual  paceklik.  Sambel  edan

               disuguhkan saat ritual pernikahan. Reroten disuguhkan saat merayakan
               hari  Idul  Fitri.  Ketiga  kuliner tersebut  hadir  di  waktu  tertentu  dan  tidak
               ditemukan di pasar, baik tradisional maupun modern. Dengan kata lain,

               ketiga kuliner tersebut tidak atau belum diperjualbelikan untuk komoditas
               pasar. Warga Kota Serang yang melaksanakan tradisi ini adalah warga
               yang  tinggal  di  daerah  sekitar  Kecamatan  Taktakan,  Kecamatan
               Walantaka, dan Kecamatan Kasemen.




             32
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53