Page 28 - Majalah Ilmiah Konservasi (MILKON) Amorphophallus titanum
P. 28

PENGETAHUAN LITERASI



                              KONDISI HABITAT ALAMI



                             Amorphophallus titanum DI




                                       PROVINSI BENGKULU







              Penurunan populasi Amorphophallus

         titanum  di  kawasan  hutan  Bengkulu

         dapat  dipastikan  akibat  konversi  lahan

         hutan             yang             menjadi                habitat

         Amorphophallus  titanum  .  Berdasarkan

         data  dari  Dinas  Kehutanan  Provinsi

         Bengkulu,  perambahan  kawasan  hutan

         tidak  hanya  terjadi  di  hutan  produksi

         tetapi  juga  terjadi  di  hutan  lindung


         maupun              hutan           konservasi.               Luas
         penutupan  lahan  di  dalam  kawasan


         hutan  berdasarkan  penafsiran  citra

         satelit  sampai  dengan  tahun  2012  dan

         lansat  ETM,  menunjukkan  bahwa  dari

         total  luas  kawasan  hutan  di  Provinsi

         Bengkulu  924  600  ha  yang  masih                                                             Habitat alami Amorphophallus titanum
                                                                                                          Di Lubuk Resam Kabupaten Seluma
         berhutan sebesar 74.84% (692 000 ha)                                                                  Dokumentasi Pribadi 2023

         dan non hutan sebesar 25.16% (232 700

         ha) (Kementerian Kehutanan 2014).                                                    Penelitian  pada  habitat  alaminya


                                                                                      yang  telah  dilakukan  antara  lain  oleh

                                                                                      Giardano  (1999)  di  Sumatera  Barat

                                                                                      yang  dilakukan  tahun  1994  -1995  dan

                                                                                      Hidayat            dan        Yuzami             (2008),           di

                                                                                      beberapa  lokasi  di  daerah  Kepahiang.

                                                                                      Berdasarkan  penelitian  dan  survey

                                                                                      pendahuluan                    menunjukkan                      ada

                                                                                      kecendrungan                        sedang                 terjadi

                                                                                      penurunan  populasi  di  alam  (Hidayat

                                                                                      dan  Yuzammi  2008).  Bila  kondisi  ini


                                                                                      dibiarkan terus menerus akan berakibat

                                                                                      keberadaan  spesies  ini  akan  terancam.

                                                                                      Penurunan  populasi  bunga  bangkai

                                                                                      disebabkan              faktor          internal           (aspek

                                                                                      biologis)             dan           faktor            eksternal

                                                                                      (gangguan dan kerusakan habitat).

                 Taman Konservasi Puspa Langkah Kepahiang
                       Dokumentasi Bhakti Karyadi 2024






                                                                                          MAJALAH ILMIAH Amorphophallus titanum     23
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33