Page 18 - Sinar Tani Edisi 4106
P. 18

18                         E-paper Edisi 15 - 21 Oktober 2025  |  No. 4106 Tahun LVI                                A GRI  F AMILY



         Waspadai Jika




         Konsumsi Ikan Hiu,



         Ini Alasannya






          Kasus keracunan makanan bergizi gratis (MBG)
          kembali terjadi. Kali ini menimpa 24 siswa dan 1 guru
          di SDN 12 Benua Kayong, Ketapang, Kalimantan
          Barat yang mengonsumsi menu berbasis ikan hiu
          goreng. Kasus ini menjadi sebuah pelajaran bagi
          para pengelola dapur MBG, khususnya dalam                                 kulit, dan paru-paru. Sementara      kebersihan dapur dan distribusi
       D              osen Sekolah Vokasi      University.            merupakan     menimbulkan gejala kejang, koma,     bersih, bebas kontaminasi silang,
          menyusun menu.
                                                                                                                         makanan. Dapur sehat harus  selalu
                                                                                    itu, timbal dalam daging hiu dapat
                                                                                                                         memiliki fasilitas cuci tangan, serta
                                                                                    bahkan kematian.
                                                 Biomagnifikasi
                                       dari
                            University
                      IPB
                                                                                                                         memenuhi standar pengendalian
                                                                                       Karena  itu  ia menilai,  pemilihan
                                               proses meningkatnya konsentrasi
                      Program
                                      Studi
                                                                                                                         hama. “Alur kerja yang sistematis,
                                                                                    ikan hiu sebagai bahan menu Makan
                                               zat beracun dalam rantai makanan.
                                    Industri
                      Manajemen
                            Makanan
                                       dan
                      Jasa
                                                                                                                         matang, serta distribusi makanan
                                                                                    tepat, apalagi untuk konsumsi anak
                                               diserap oleh tumbuhan laut, lalu
                      Gizi,  Rosyda  Dianah,
                                                                                                                         tepat waktu sangat berpengaruh
                                                                                    sekolah. Rosyida pun menyarankan
                                               berpindah ke ikan, dan pada akhirnya
         SKM,  MKM  mengingatkan,  ikan  hiu   Merkuri  yang  terakumulasi di laut   Bergizi Gratis (MBG) jelas tidak    pemisahan bahan mentah dan
         bukanlah bahan pangan yang aman       terkumpul dalam jumlah tinggi pada   agar penyusunan menu anak-anak       pada      keamanan       pangan,”
         bagi anak-anak karena kandungan       tubuh hiu.                           mengikuti konsep B2SA: beragam,      ungkapnya.
         logam berat di dalamnya. Bahkan         “Kandungan      metil   merkuri    bergizi, seimbang, dan aman.           Menurut    Rosyda,   kasus   di
         mengonsumsi ikan hiu pada anak-       pada  hiu  bersifat  toksik,  dapat     Menurutnya,  pola makan  B2SA     Ketapang dapat menjadi pelajaran
         anak sangat berisiko.                 menimbulkan mual, muntah, sakit      memastikan anak-anak memperoleh      agar sekolah, penyedia jasa boga,
            Ada beberapa alasan. Diantaranya,   kepala, hingga gangguan saraf serius.   energi dan gizi yang cukup tanpa   dan  masyarakat  lebih  berhati-hati
         hiu adalah predator puncak yang       Anak-anak adalah kelompok yang       risiko kesehatan. “Makanan harus     dalam memilih serta mengelola
         mudah mengakumulasi merkuri,          paling rentan terhadap efek toksik   dipilih dari bahan yang aman, mudah   pangan. “Anak-anak tidak boleh
         arsenik, dan  timbal  melalui proses   ini,” tambahnya.                    diterima anak-anak, serta sesuai     dijadikan  korban  dari  kelalaian
         biomagnifikasi.   ”Akumulasi    ini     Selain   merkuri,  bagian   sirip  kemampuan daya beli masyarakat,”     dalam   penyusunan   menu    dan
         menjadikan daging hiu berbahaya       hiu juga diketahui mengandung        katanya.                             pengelolaan makanan. Konsep B2SA
         jika dikonsumsi manusia,” ujarnya     arsenik dalam kadar tinggi. Paparan     Selain pemilihan bahan pangan,    harus menjadi pedoman utama,”
         seperti dikutip dari laman IPB        arsenik dapat merusak hati, ginjal,   Rosyda juga menyoroti keutamaan     tegasnya. Yul
   13   14   15   16   17   18   19   20