Page 17 - Sinar Tani Edisi 4106
P. 17
17
E-paper Edisi Edisi 15 - 21 Oktober 2025 | No. 4106 Tahun LVI
Komunitas 10 Ton,
Petani Subang Rasakan
Panen Berlimpah
Petani Subang,
Jawa Barat kini
bisa tersenyum
sumringah saat panen
tiba. Pasalnya, jika
selama ini hanya bisa
menghasilkan 5 ton/ha
tiap kali panen, maka
kini menembus angka
10 ton/ha.
agi Masduki, petani Pada tahun 2025, produksi padi pengalaman dan pengetahuan Jadi menurut Ladiyani untuk
di Desa Mekar Jaya, di Subang mencapai 1 juta ton Syngenta dalam mendampingi mencapai target 10 ton/ha, maka
Compreng, Subang gabah kering giling (GKG) atau petani padi mencapai produktivitas kuncinya adalah benih unggul.
Jawa Barat, bergabung meningkat dari tahun sebelumnya optimal. Buku panduan ini Saat ini rata-rata produktivitas padi
dalam Komunitas 10 ton sebesar 900 ribu ton GKG. Dengan diharapkan dapat menjadi solusi nasional baru 5.7 ton/ha. ”Memang
Bbanyak memberikan semakin banyaknya petani yang praktis bagi berbagai pemangku masih ada delta. Mungkin karena
manfaat cukup besar. Selama dirinya bergabung dalam Komunitas 10 kepentingan di sektor pertanian dan apa perbedaan tanahnya, petaninya,
bertani sejak tahun 1998 baru kali ini Ton diharapkan dapat membantu menjadi referensi bagi petani dalam pupuk yang dipergunakan. Jika
mendapatkan hasil hingga 10 ton/ha. mendongkrak hasil panen di menghadapi tantangan lapangan dilengkapi dengan teknologi
”Setelah saya dikawal sama tim Kabupaten Subang. serta menyederhanakan informasi budidaya yang baik, maka produksi
Syngenta, misalnya dalam budidaya Presiden Direktur Syngenta teknis yang kompleks. bisa meningkat,” ujarnya.
dan pengendalian hama dan Indonesia, Eryanto mengatakan, Tenaga Ahli Menteri PPN/
bergabung dalam Komunitas 10 keberhasilan ini menjadi sebuah Benih Unggul Bappenas Frans B.M. Dabukke,
ton hasilnya lebih baik. Kalau dulu pendorong untuk mengajak petani Kepala Dinas Tanaman Pangan yang mewakili Menteri Perencanaan
hanya sekitar 5 ton, sekarang hampir padi lainnya bergabung membentuk dan Hortikultura Provinsi Jawa Pembangunan Nasional (PPN)
tembus 10 ton/ha,” katanya di sela- suatu komunitas agar bersama-sama Barat, Dadan Hidayat mengatakan, menegaskan, swasembada pangan
sela Festival Panen Raya Komunitas saling belajar dan berbagi praktik saat ini rata-rata produktivitas menjadi prioritas utama pemerintah
10 Ton di Desa Compreng, Subang, terbaik untuk mencapai hasil panen tanaman padi di Jawa Barat hanya dalam perencanaan pembangunan
Jawa Barat, Sabtu (4/10). optimal. 5,79 ton/ha. Dengan kolaborasi nasional. “Untuk mencapai swa-
Sementara Asep, petani dari ”Kami berharap inisiatif ini dapat petani, pemerintah dan dunia usaha sembada pangan dan beras, harus
Patokbeusi, Subang juga merasakan menjadi model pengembangan menurutnya, mampu menghadirkan ada sinergi dan kolaborasi yang
hal yang sama. Meski baru 2 tahun pertanian berkelanjutan yang produksi padi yang tinggi dan baik antara kementerian/lembaga
bergabung dalam Komunitas 10 ton, dapat direplikasi di berbagai berkualitas. ”Teknologi pertanian, pemerintah, pihak swasta, hingga
ia juga telah merasakan manfaat wilayah Indonesia, sekaligus men- pengendalian hama terpadu, pelaku usaha,” katanya.
dengan peningkatan produktivitas dukung program ketahanan praktek pertanian modern dapat Selain swasembada pangan,
rata-rata mencapai 10 ton/ha. Padahal pangan nasional,” katanya saat meningkatkan hasil dan kualitas menurut Frans, Presiden Prabowo
dahulu hanya sekitar 5-6 ton/ha. Festival Panen Raya “Sinergi untuk padi,” ujarnya. juga menekankan kesejahteraan
Apalagi sekarang ini, harga gabah di Indonesia Maju: Memberdayakan Karena itu, Dadan menegaskan, petani. Untuk mencapai kesejah-
petani cukup stabil, bahkan di atas Rp Petani, Menguatkan Ekonomi, dan pihaknya kini mendorong petani teraan, salah satu kunci pokoknya
7.000/kg gabah kering panen. Menjaga Keberlanjutan Pertanian” menggunakan benih unggul yang adalah peningkatan produktivitas.
Komunitas 10 Ton di Subang ini di Lapangan Stadion Perjuangan, secara teoritis mampu meningkatkan Karena itu, pemerintah menetapkan
beranggotakan 20 petani dengan Compreng, Subang, Jawa Barat, produktiivtas 15-20 persen. Saat ini kebijakan menjamin kesejahteraan
total lahan 1,5 ha. Pembentukan Sabtu (4/10). petani yang menggunakan benih petani melalui pembelian gabah
komunitas diawali keinginan kuat Dalam pendampingan tidak unggul bersertifikat di Jawa Barat minimal Rp 6.500/kg di tingkat
petani yang ingin mendapatkan semua petani berada dalam kurang dari 60 persen. ”Bagaimana petani.
hasil panen optimal. Dengan me- Komunitas 10 Ton. Misalnya, di Jawa Barat meningkatkan produksi, Kegiatan panen raya ini menjadi
manfaatkan teknologi pertanian Kalimantan karena rata-rata petani kata kuncinya pakai benih unggul, bukti petani dengan dukungan
secara tepat dan meng imple men- hanya menghasilkan 2-3 ton, pupuk berimbang,” ujarnya. dari pemerintah dan sektor swasta
tasikan praktik pertanian yang baik. Syngenta membangun Komunitas Direktur Perbenihan, Ditjen mampu meningkatkan produksi
Dengan pendampingan Syngenta, 8 Ton. ”Kalau kita bilang langsung Tanaman Pangan, Ladiyani Retno demi mewujudkan swasembada
komunitas ini berhasil mencapai 10 ton, mereka merasa terlalu jauh. Widowati juga mengatakan, benih beras dan kedaulatan pangan
produktivitas hingga 10 ton/ha atau Jadi kita membuat komunitas unggul menjadi kunci peningkatan nasional yang berkelanjutan.
dua kali lipat dari rata-rata produksi yang membantu mereka berani produktivitas tanaman. ”Kita bicara Data Badan Pusat Statistik (BPS)
nasional yang berkisar 5-6 ton/ha. mendorong diri sendiri, paling peningkatan produksi kuncinya menunjukkan peningkatan signifi-
Karena itu, keberadaan Komunitas kurang naik dua kali lipatkan,” benih. Mau sebagus apapun pupuk kan produksi beras nasional periode
10 ton memberikan harapan bagi tuturnya. atau tanahnya, sebagus apapun alat Januari hingga November 2025,
Kabupaten Subang yang sedang Syngenta juga telah meluncurkan mesin pertanian, kalau benihnya naik 12,62% mencapai 33,19 juta ton
berupaya meningkatkan produksi buku panduan “Raih Hasil Optimal tidak bagus, maka tidak bisa tumbuh dibandingkan periode sama tahun
beras. Budidaya Padi” yang merangkum dengan baik,” tuturnya. sebelumnya (29,47 juta ton). Yul

