Page 134 - KM PPKN-BS-KLS-IX
P. 134

Untuk konteks Indonesia yang beragama, kesadaran untuk toleran dengan
            perbedaan merupakan hal utama. Kehidupan yang tenang dan rukun akan
            dicapai melalui sikap toleran di antara setiap individu atau kelompok dalam
            masyarakat. Perpecahan antarkelompok masyarakat dapat dihindari ketika
            ada kesadaran yang kuat dalam masyarakat untuk menjaganya dengan sikap
            toleran. Perpecahan akibat perbedaan pandangan politik dapat mengancam
            persatuan dan kesatuan bangsa. Filosoi ini mengingatkan kita untuk menjaga

            hubungan di antara perbedaan yang ada. Masa depan Indonesia akan terjaga
            jika perbedaan yang ada di masyarakat dapat dikelola dengan baik. Oleh
            karena itu, cobalah berteman dengan berbagai kelompok agar mendapatkan
            pembelajaran terkait berbagai hal, termasuk berupaya untuk memahami
            perbedaan yang ada.
                Salah satu     masyar  Baduy  Gunung             Teu  Meunang  Dilebur,
            Lebak  Teu  Meunang  Dirusak, yang berarti gunung tidak boleh dihancurkan,
            tanah datar jangan dirusak menjadi pedoman untuk tidak merusak alam. Alam
            yang dirusak akan berakibat buruk bagi manusia sebab akan mendatangkan
            bencana. Filosoi tersebut menjadi pengingat bagi kita untuk memperhatikan
            alam dan menjaga alam Indonesia yang kaya akan sumber daya alam demi
                          men

            manusia serakah yang merusak alam demi kepentingan diri dan kelompok.
            Bahwa, kekayaan alam yang ada saat ini bukan hanya milik kita, melainkan
            juga untuk diwariskan kepada anak cucu di masa depan, sehingga alam ini
            perlu dijaga dan dilestarikan.
                Filosoi  Alam Takambang    Jadi  Guru  menjadi salah satu penyemangat
            untuk terus belajar dari lingkungan sekitar. Proses belajar melibatkan semua
            aktivitas yang dilakukan panca indra (melihat, mendengar, merasakan).
            Kondisi tersebut menjadikan diri lebih rendah hati karena selalu menjadikan
            setiap tempat sebagai ruang belajar dan setiap orang menjadi guru.
                Filosoi tersebut juga berhubungan dengan semangat Ki Hadjar Dewantara,
            Bapak Pendidikan Nasional, yang menyebut “tiap-tiap orang jadi guru, tiap-
            tiap rumah jadi perguruan”. Artinya, proses pendidikan dapat terjadi di mana
            saja, tidak hanya di sekolah. Bahkan di era saat ini, kamu dapat dengan mudah
            belajar melalui internet. Akan tetapi ingat, tidak semua konten yang ada di
            internet itu positif. Oleh karena itu, kamu perlu bantuan dan bimbingan  guru,
            orang tua atau orang dewasa untuk memilih konten yang positif.

                Saat ini gaya hidup yang berasal dari luar negeri mudah diakses oleh
            generasi muda melalui media sosial. Gaya hidup tersebut belum tentu sesuai
            dengan tradisi, kearifan lokal, dan budaya Indonesia. Pengetahuan yang




            120   Pendidikan Pancasila untuk SMP/MTs Kelas IX
   129   130   131   132   133   134   135   136   137   138   139