Page 31 - KM PPKN-BS-KLS-IX
P. 31

4.  Pada pasal 22E ayat (1) “Pemilihan umum dilaksanakan secara langsung,
                   umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil setiap lima tahun sekali” dan pasal 22E
                   ayat (2) “Pemilihan umum diselenggarakan untuk memilih anggota Dewan
                   Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil
                   Presiden dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah”. Inspirasi dalam proses
                   pemilihan pemimpin di Indonesia merujuk pada sila keempat.
               5.  Pada   pasal   33  ayat   (4)  disebutkan   “Perekonomian     nasional
                   diselenggarakan berdasar    atas  demokrasi ekonomi dengan prinsip
                   k                          berk           berk
                   lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan
                   dan  kesatuan ekonomi nasional”. Secara jelas bahwa pasal tersebut
                   terinspirasi dari sila kelima.

               C.  Hubungan Pancasila dengan Bhinneka Tunggal Ika


               Indonesia merupakan negara yang memiliki keberagaman. Setiap penduduk
               dari Sabang sampai Merauke terdiri atas suku bangsa, agama dan kepercayaan,
               bahasa, serta kondisi sosial ekonomi yang berbeda. Perbedaan tersebut dapat
               disatukan oleh sila ketiga “Persatuan Indonesia”. Dengan Pancasila dan
               semangat  Bhinneka Tunggal Ika, keberagaman di Indonesia dapat dikelola
               dengan baik sehingga mampu menciptakan kehidupan harmonis.

                   Pancasila merupakan ideologi negara yang menjamin keterbukaan dan
               kebinekaan. Kesadaran ini perlu dikuatkan agar Indonesia yang majemuk
               dapat menjadi rumah besar bersama yang nyaman, indah, dan damai dalam
               kerangka  Bhinneka Tunggal Ika. Persatuan Indonesia menjadi penjaga
               dan penguat Negara Kesatuan Republik Indonesia, juga kedaulatan bangsa
               Indonesia. Terdapat energi kuat yang mendorong dan menguatkan falsafah
               dan etos budaya gotong royong masyarakat dan bangsa Indonesia di dalam
               nilai-nilai Persatuan (BPIP, 2019). Hal tersebut merupakan kekuatan bangsa
               ini.
                   Semangat penerapan nilai-nilai Pancasila memengaruhi pola hubungan
               dalam masyarakat Indonesia yang beragam. Pancasila dapat dijadikan
               pedoman untuk menciptakan kehidupan harmonis dalam masyarakat yang
               perbedaan. Sebagaimana Yudi Latif (2015) mengemukakan bahwa “Sila







               Bab 1 | Hubungan Pancasila dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
               Tahun 1945, BhinnekaTunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia  17
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36