Page 209 - KM Informatika-BS-KLS-IX
P. 209

c.  Biometrik
                     Biometrik adalah karakteristik biologis yang unik bagi seorang individu.
                     Termasuk di dalamnya ialah sidik jari, pola suara, struktur wajah, geometri
                     tangan, pola mata (iris atau retina), dan DNA. DNA sudah lama digunakan
                     dalam penegakan hukum dan sistem peradilan di Indonesia. Teknologi
                     biometrik untuk identifikasi saat ini merupakan industri penting bernilai
                     miliaran dolar dengan banyak aplikasi yang bermanfaat dan memberikan
                     kenyaman dan keamanan.

                         Saat  ini, telah  banyak penggunaan  biometrik  untuk  otentikasi.  Kita
                     dapat membuka smartphone, tablet, dan pintu dengan menyentuh pemindai
                     sidik jari. Dengan biometrik, kita tidak lagi menggunakan kata sandi yang
                     mungkin dapat terlupa, atau kunci fisik yang mungkin tertinggal atau hilang.
                     Dengan sidik jari akses peretas menjadi banyak terkurangi. Beberapa aplikasi
                     ponsel cerdas saat ini telah menggunakan pengenalan sidik jari, wajah, atau
                     suara  yang bermanfaat untuk mengotentikasi pemilik dan melindungi
                     pencurian informasi atau dana di dompet elektronik.
                         Untuk mengurangi risiko terorisme, beberapa bandara menggunakan
                     sistem identifikasi sidik jari untuk memastikannya bahwa hanya karyawan
                     yang boleh memasuki area terlarang. Di pabrik, pekerja tidak lagi memasukkan
                     kartu presensi fisik; sebagai gantinya, mereka gunakan scan sidik jari tangan.
                     Sekolah  dan  kampus  saat  ini  di  Indonesia,  bahkan  telah  banyak  yang
                     menggunakan sidik jari atau wajah untuk presensi kehadiran sekolah.
                         Di sisi lain, peretas berusaha menemukan cara untuk mencari celah
                     keamanan  identifikasi  biometrik.  Peneliti  di  AS  dan  Jepang  pernah
                     melakukan riset  mengganti sidik jari manusia dengan sidik jari mayat
                     atau dengan jari palsu yang dibuat dari gelatin atau plastisin (Play-Doh).
                     Pemindai mata juga dapat ditipu dengan menggunakan lensa kontak.
                         Namun,  teknologi  biometrik  juga  berkembang  jauh  lebih  baik.
                     Saat  ini, misalnya, pemindai  jari  dapat  mengambil  gambar sidik jari
                     dengan resolusi  sangat  tinggi  dari  sidik  jari  subdermal  sehingga dapat
                     membedakan sidik jari orang mati. Pemindaian iris mata menggunakan
                     analisis pola lingkaran berwarna yang mengelilingi pupil mata, yang telah
                     ada  pada  smartphone.  Pemindaian  retina yang  diklaim  lebih  akurat,  di
                     mana mengambil gambar dan menganalisis pola unik pembuluh darah
                     di retina mata. Pola retina mata juga akan memudar dengan cepat setelah
                     kematian.  Pemindaian  dengan  retina  dianggap  hampir  tidak  mungkin
                     dapat dipalsukan.



                                                              Bab 8 Dampak Sosial Informatika  193
   204   205   206   207   208   209   210   211   212   213   214