Page 208 - KM Informatika-BS-KLS-IX
P. 208
Kejahatan dengan memanfaatkan otentikasi pengguna telah banyak
terjadi. Di Amerika, seorang peretas membobol banyak akun milik
pialang online, dan kemudian membeli saham menggunakan akun
curian tersebut. Jumlah pembelian yang besar mendorong harga naik,
dan peretas itu kemudian mendapatkan keuntungan dengan menjual
sahamnya. Ketika seorang peretas dapat membobol akun kita, banyak
hal yang dapat dilakukan oleh peretas tersebut. Pembobolan ini juga
sering terjadi pada bank online dan situs keuangan lainnya. Di Indonesia,
penyalahgunaan PIN ATM, kata sandi oleh orang yang tidak berhak
marak terjadi yang disebabkan oleh penipuan atau banyak hal lainnya.
Aksi phising juga pernah terjadi pada tahun 1990-an dimana situs palsu
sebuah bank ternama di Indonesia mampu mendapatkan ribuan username
dan password dari pengguna online banking dari bank tersebut.
Hal inilah yang mendorong institusi keuangan untuk mengembangkan
prosedur yang lebih baik untuk mengotentikasi pengguna. Walaupun
berbekal identitas dan nomor curian serta informasi identitas lain yang lain,
perusahaan diharapkan dapat membedakan pemilik akun asli atau palsu.
Otentikasi pengguna atau pelanggan secara jarak jauh pada dasarnya sulit
ttsehingga memang diperlukan informasi lebih dari yang biasa diperlukan
untuk mengidentifikasi seseorang dan kemudian memberikan otorisasi.
Metode otentikasi yang saat ini banyak digunakan, salah satunya ialah
penggunaan biometrik dari pengguna seperti sidik jari, suara, wajah, retina
mata, dll. Beberapa situs meminta memasukkan nama guru favorit, mobil
yang dibeli pertama kali, dll. saat mendaftarkan diri sebagai pengguna,
yang untuk selanjutnya diminta untuk dimasukkan kembali sebelum
proses login. Ada juga situs yang menyimpan informasi mengenai peranti
yang biasanya digunakan pelanggan untuk login dan meminta informasi
tambahan ketika seseorang masuk dari peranti yang berbeda. Sebuah
situs meminta pelanggan untuk memilih beberapa gambar saat membuka
akun, dan kemudian meminta pelanggan untuk identifikasi gambar saat
login. Hal-hal tersebut di atas merupakan contoh bahwa banyak metode
yang terus berkembang untuk menambah keamanan berinternet.
Kemajuan perangkat lunak otentikasi muncul dengan teknik kecerdasan
buatan. Perangkat lunak ini mampu menghitung risiko kepalsuan berdasarkan
data perbedaan waktu login, jenis browser yang digunakan, perilaku, transaksi
khas pelanggan, dll. Termasuk juga lokasi geografis, dan tempat pengguna
biasanya login ke situs web juga dapat digunakan untuk konfirmasi.
192 Informatika SMP/MTs untuk Kelas IX