Page 91 - KM Informatika-BS-KLS-IX
P. 91
Dari gambar di atas, terlihat bahwa blok dalam Blockly dasar lebih sedikit
dibandingkan Scratch. Scratch memang dirancang untuk membuat cerita
(komik), permainan, dan animasi. Fitur dasar Scratch dirancang untuk
membuat aplikasi yang lebih interaktif dibanding Blockly. Fitur yang
disediakan Blockly lebih sedikit, yaitu berupa fitur dasar (primitif) saja. Akan
tetapi, dengan fitur dasar tersebut, kalian dapat membuat produk-produk
seperti yang dapat dibuat dengan Scratch, meskipun membutuhkan waktu
yang lebih lama.
Cara yang dipakai untuk memprogram dalam kedua lingkungan tersebut
juga berbeda. Scratch merupakan program visual yang berbasis event
dan aplikasi hasil memprogram Scratch lebih interaktif. Adapun Blockly
merupakan program yang menerapkan teknik pemrograman prosedural,
tetapi perintahnya menggunakan blok yang sangat mirip dengan Scratch.
Tahukah kalian bahwa Scratch 3.0 dikembangkan dengan menggunakan
Blockly? Jadi, sebuah bahasa pemrograman dikembangkan menggunakan
bahasa pemrograman yang sudah ada. Kalian dapat membaca mengenai hal
ini pada tautan berikut ini: https://developers.googleblog.com/2019/01/
Scratch-30s-new-programming-blocks.html.
Lalu, mengapa kalian perlu mempelajari Scratch dan juga juga Blockly?
Mengetahui dan dapat memakai banyak bahasa itu perlu, seperti dalam
kehidupan nyata. Mau tidak mau, kalian juga perlu mengetahui banyak bahasa.
Sebagai contoh, di Indonesia kalian menggunakan bahasa Indonesia, bahasa
daerah, serta bahasa Inggris karena bahasa Inggris saat ini paling banyak
dipakai sebagai bahasa komunikasi internasional. Semakin banyak bahasa
yang kalian pelajari, kalian akan semakin bisa berkomunikasi dengan lebih
banyak kalangan. Dalam dunia informatika, juga sama. Sebaiknya, kalian juga
mengenal lebih dari satu bahasa pemrograman seperti Scratch dan Blockly.
Tabel berikut ini menunjukkan perbandingan blok-blok dalam Scratch dan
Blockly.
Bab 7 Algoritma dan Pemrograman 75